Batusangkar – Festival budaya Bungo Inai yang digelar di lapangan hijau Nagari Rambatan diharapkan sebagai momentum untuk tetap melestarikan tradisi.
Iven yang dibuka Bupati Tanah Datar Eka Putra berlangsung meriah dan semarak sehingga lapangan hijau itu dipadati warga.
Wali Nagari Rambatan Irzon mengatakan dengan dilaksanakan festival Bungo Inai dinginkan bakal bisa menjadi saat yang tepat untuk melestarikan, dan mempertahankan kembali adat dan budaya Nagari Rambatan.
“Dengan adanya festival ini menjadi kebangkitan dan momentum berbagai tradisi lama dilestarikan kembali,”ucap Wali Nagari.
Tokoh masyarakat Nagari Rambatan N. Dt. Gamuak jugamengatakan festival Bungo Inai memiliki manfaat yang luar biasa bagi masyarakat Nagari Rambatan untuk mengembalikan kembali perekonomiannya pasca bencana.
“Iven ini dilaksanakan untuk menggali potensi seni budaya di Nagari Rambatan, dan kami memilih tema festival Bungo Inai dengan arak-arakan saribu sapu lidi tujuannya untuk membangkitkan UMKM di nagari,” katanya.
Ia apresiasi program Pemkab karena program unggulan daerah yang dilaksanakan berdasarkan ABS-SBK sehingga adat dan budaya nagari tetap terjaga dengan baik dan bermanfaat.
Prosesinya iven ini diawali dengan pawai arak-arakan saribu sapu lidi dan bungo inai.
Bupati Eka Putra sampaikan apresiasi dan terimakasih pada pemerintah nagari, niniak mamak, pemuda, panitia, dan semua pihak yang telah membantu baik moril maupun materi untuk suksesnya festival budaya Bungo Inai.
“Pelaksanaan festival budaya ini menurut Saya maknanya sangat luar biasa. Lidi kalau cuma satu tentu akan mudah patah, namun kalau sudah menjdi sapu maka akan menjadi kuat dan sulit untuk dipatahkan. Artinya, kalau seluruh masyarakat sudah bersatu maka akan menjadi kuat dan tidak mudah untuk dihancurkan,” ujarnya.
Dikatakan Bupati, program unggulan Satu Nagari Satu Event bukan hanya sekedar program unggulan saja, tapi mempunyai tujuan yang sangat strategis dalam pelestarian nilai-nilai budaya, promosi potensi nagari. Melalui event juga memacu aktifnya sanggar-sanggar kesenian di nagari, klub olahraga nagari, UMKM, serta dapat meningkatkan partisipasi dan rasa kebersamaan membangun nagari.
Kemudian, lanjutnya, secara bertahap satu nagari satu event juga akan melahirkan dampak multiplier efek ekonomi, seperti kuliner, transportasi, homestay, kerajinan rakyat baik langsung maupun tidak.
Kesempatan itu juga hadir Ketua PKK Tanah Datar Ny. Lise Eka Putra, Forkopimda, kepala OPD, Forkopimca, dan tokoh masyarakat. (ydi)