ACEH – Harapan meraih medali emas pertama dari cabor dayung PON XXI Aceh-Sumut, pada Senin (9/9) pagi gagal diwujudkan dua atlet putra-putri Sumbar.
Berlomba di Pantai Pulau Kapuk, Kecamatan Loknga, Kabupaten Aceh Besar, pedayung putra-putri, Zaki Hibrizi dan Elsya Dwi Safitri yang tampil di final Stand up Paddle hanya finish diposisi 5 dan 6.
Medali emas untuk putra disabet pedayung asal Papua Barat Pinon Robaha dengan meraih catatan waktu 6 menit 15 detik. Medali perak dibukukan pedayung DKI Jakarta, Masrino dengan waktu finis 6 menit 29,772 detik. Pedayung Jawa Timur merebut medali perunggu dengan catatan waktu 6 menit 44,428 detik.
Lalu berapa catatan waktu Zaki Hibrizi? Menempati lane 1 saat final Zaki Hibrizi finis kelima dengan waktu 6 menit 58,172 detik.
Posisi keempat diraih Lukas Gallu Beko asal Bali dengan catatan waktu 6 menit 51,016 detik. Serta peringkat keenam pedayung asal Sulut yakni Daniel Steven Kalele dengan waktu 7 menit 34,110 detik.
Kemudian hasil kurang rancak juga dibukukan pedayung putri Sumbar, Elsya Dwi Safitri. Bahkan Elsya harus mendukuki peringkat terakhir dari enam atlet yang berlaga di final nomor Stand up Paddle tersebut. Elsya Dwi Safitri mencatat waktu 9 menit 22,142 detik.
Medali bergengsi disabet pedayung asal Papua Barat yaitu Dessi Welmince Robaha dengan waktu finis 7 menit 26,040 detik. Perak dibukukan Aurel Faustasyah Febrina asal DKI Jakarta dengan waktu 7 menit 34,012 detik. Medali perunggu direbut atlet asal Sulut, Janette Giselle Kurmendong dengan waktu 7 menit 58,724 detik.
Berikutnya urutan keempat dan kelima masing-masing diraih pedayung Aisyah Alzuba asal Jawa Barat dengan waktu 8 menit 19,124 detik dan Ernida Apta Lailatus Syifa asal Jatim dengan waktu 8 menit 59,618 detik.
Dengan selesainya nomor Stand up Paddle Putra-Putri itu maka potensi medali yang diincar dua pedayung Sumbar gagal total. (benk)