Doodle Art Science Contest Gelar Lomba untuk Pelajar

Peserta webinar Rapat Sosialisasi Dan Publikasi Kegiatan Doodle Art Science Dan Photography Contest 2020 Dengan Media Massa. Ist

PADANG-Doodle Art Science Contest menggelar lomba untuk pelajar tingkat SD dan SLTP di tengah wabah Covid-19. Lomba kreatifitas anak itu melibatkan tiga provinsi sebagai mitranya. Tiga provinsi itu adalah Jawa Timur, Lampung dan Sumatera Barat.

Kegiatan ini akan dibuka pendaftarannya secara daring/online dan karya peserta diunggah melalui media sosial.

“Tujuan kegiatan ini untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat, khususnya pelajar tentang penanganan Covid-19 sehari-hari dan untuk mengisi waktu luang anak dan keluarga selama di rumah saja,”kata Kepala Sub Div Promosi dan Kerjasama Kemenristek Dikti, Ika Mian Karlina saat webinar yang mengangkat tema tentang PPIPTEK: Rapat Sosialisasi Dan Publikasi Kegiatan Doodle Art Science Dan Photography Contest 2020 Dengan Media Massa Wilayah Jawa Timur, Lampung dan Sumatera Barat, Kamis (9/7).

Lomba Doodle Art Science Contest mengangkat tema Me vs Covid-19 diikuti oleh siswa kelas 4-6 SD bersama orang tuanya. Di kegiatan ini, peserta dapat menanggapi situasi pandemi Coronavirus Disease (Covid-19) melalui gambar doodle.

Kekompakan dan kebersamaan anak dan orang tua akan terlihat, anak membuat gambar, orang tua mendampingi mengarahkan, dan mendokumentasikan saat anak menggambar.

Doodle Art merupakan teknik membuat gambar dengan cara mencoret dan menggabungkan aneka pola gambar yang terlihat abstrak, namun terlihat unik dan menarik yang dikemas dengan nuansa sains sehingga menghasilkan satu kesatuan gambar.

Gambar doodle dinilai juri berdasarkan kesesuaian gambar dengan tema, keunikan ide atau gagasan, komposisi warna yang menarik, serta narasi.

Juri Doodle Art Science Contest dihadirkan dari beberapa Perguruan Tinggi ternama di Indonesia, yaitu Muhammad Daniel Septian sebagai Dosen Desain Grafis Universitas Brawijaya Malang, Guntur Wibowo sebagai Dosen Fakultas Seni Rupa Institut Kesenian Jakarta (IKJ), dan Boni Agusta sebagai Kepala Sub Bagian Dokumentasi dan Perpustakaan, Kemenristek/BRIN.

Selain Doodle Art, di waktu bersamaan diadakan juga Photography Contest untuk siswa SMP. Photography Contest merupakan kegiatan kompetisi di bidang fotografi yang dikemas dalam tema sains yang ada di sekitar kehidupan manusia sehari-hari.

Kontes ini dilakukan dengan mengambil dan mengabadikan fenomena sains melalui kamera pada telepon selular sesuai dengan tema Science Behind Food and Beverages.

“Untuk mengikuti kegiatan ini, peserta tidak perlu keluar rumah untuk mengambil objek foto mereka, namun bisa mengambil objek makanan atau minuman yang sudah tersedia atau dapat ditemukan di rumah,” Kepala Sub Div Program dan Pendidikan Kemenristek Dikti, Putu Lia Suryaningsih.

Hasil foto dinilai dewan juri berdasarkan kesesuaian foto dengan tema, keunikan ide atau gagasan, narasi yang menjelaskan konsep sains dalam foto, dan teknik fotografi yang menarik. Juri Photography Contest di antaranya Hadi Nasbey sebagai Dosen Fisika Universitas Negeri Jakarta, Arryadianta sebagai Dosen Fotografi Institut Kesenian Jakarta, dan Ifan Frantika Harijanto sebagai Founder Mantrarupa.