Doa untuk Kesehatan Adik

Fokus dengan penyakit yang dihadapi,  tetesan air mata tak berguna lagi, keluarga semua jauh , meskipun  ada yang datang hanya terlihat dari jauh saja, benar –benar pengalaman yang luar biasa. Kalaupun boleh meminta janganlah keluarga terjangkit  virus ini cukup dia  saja,  merasakan pahit manis  hidup terisolasi, meskipun berada dalam ruang yang mewah makan yang  enak-enak , tidak bisa menghapus rasa takut terhadap Covid -19.    

Ingat anak – anak, rindu sama keluarga sangat mendalam. Dia tidak berani menyalakan televisi, baca berita dan dia tidak ingin mendengar berita tentang  Covid-19 , dia tidak ingin mendengar siapa sahabatnya dan orang –orang yang terjangkit dan meninggal  akibat  Covid -19. Walaupun ada juga teman seprofesinya terjangkit tapi lain kamar. Biarlah  tetap berdoa, beribadah untuk mengisi waktu –waktunya dalam kamar isolasi itu.   

“ Ya Allah sembuhkanlah aku, angkatkanlah penyakitku agar aku bisa  kembali bertugas seperti biasa, karena  masih banyak yang membutuhkannya  sebagai tenaga kesehatan di Puskesmas tempat aku mengabdi dan anak- anakku masih kecil, masih  membutuhkan kasih sayangku dan aku tidak mau membuat keluarga  dan orang yang aku sayangi bersedih “ Katanya .  Itulah kalimat yang sering diucapkannya .  

Ya Allah terima kasih telah menjabah doa –doanya, sekarang  karena telah dinyatakan negatif dan sembuh dari Covid-19. Dia berharap janganlah  virus ini menyerang orang-orang yang ada di luar sana,  terutama orang yang aku sayangi dan keluarga besarnya,  cukuplah dia saja. Semoga kamu tidak mengalami nasib seperti dia. 

Dia berterima kasih  juga  yang sedalam dalamnya pada, suami dan anak –anak serta keluarga besarnya dan semua petugas yang telah memberikan perhatian selama diisolasi. Dia  juga titip salam   semoga semua keluarga  dan orang –orang yang  dia sayangi sehat –sehat Aamin.(***)