Diwarnai Walk Out, Mubes VII IKA Alumni Universitas Bung Hatta Dipertanyakan

PADANG-Pelaksanaan Musyawarah Besar Ikatan Keluarga Besar Alumni Universitas Bung Hatta ke-VII yang dilaksanakan pada tanggal 18 September 2021 di Pangeran Beach Hotel Padang, masih menyisakan permasalahan. Mubes tersebut diwarnai dengan walk outnya 19 dari 32 utusan/peserta.

Walk outnya 19 pemilik suara tersebut mengakibatkan pelaksanaan Mubes tidak bisa dilanjutkan mengingat tidak memenuhi quorum sehingga kegiatan Mubes tidak berjalan sesuai yang diharapkan. Apalagi 2 dari 5 orang pimpinan sidangpun mengundurkan diri.

“Terkait dengan polemik tersebut saat ini sudah 16 DPD, DPC, dan Komisariat yang telah menyampaikan pernyataan sikap dalam rangka rekonsiliasi dan insha Allah dengan komunikasi yang terus kami jalin dengan teman-teman DPD, DPC dan Komisariat jumlah ini akan Bertambah hingga 90%” ungkap Naldi selaku ketua Forum DPD, DPC, KOMISARIAT IKB Alumni Universitas Bung Hatta, dalam pers rilisnya yang diterima Rabu (13/10).

Naldi yang juga Ketua DPC IKB Alumni Bung Hatta Kota Pariaman tersebut menyebutkan kondisi ini sudah terbaca dengan terjadinya kericuhan pada sidang Pleno II, perdebatan yang alot dan adanya indikasi yang sudah tidak sesuai lagi dengan tujuan Mubes membuat 19 pemilik suara harus Walk Out.

Atas kejadian tersebut Forum DPD, DPC, KOMISARIAT IKB ALUMNI Universitas Bung Hatta melakukan pernyataan sikap yang isinya : 1. Menolak hasil Mubes ke-VII yang terus dilanjutkan oleh sekelompok teman-teman yang mana peserta mubes tidak quorom, diperkirakan sekitar 30%. 2. Segera dilaksanakan Mubes ulang atau Mubes lanjutan dengan agenda, rekonsialiasi alumni secara nasional, meletakkan pondasi tatanan organisasi kealumnian Universitas Bung Hatta (Penyempurnaan AD-ART) dan melegitimate kepengurusan DPP.

Di tempat terpisah Taufik Dt. Sinaro selaku Humas Forum DPD, DPC, Komisariat IKB Alumni Universitas Bung Hatta, menambahkan bahwa forum ini semata untuk menyelamatkan organisasi, dengan mengadakan rekonsiliasi dan melegitimate Ketua Umum dan Pengurus DPP.

“Kita tidak ingin organisasi yang kita cintai ini selalu berkonflik, kita harus jaga nama baik Sang Proklamator dan nama Universitas Bung Hatta, tidak ada persoalan yang tidak bisa kita selesaikan. Air yang keruh bisa dijernihkan, benang yang kusut bisa diluruskan asal kita punya nawaitu untuk menyelesaikan dengan saling colingdown dan berjiwa besar”. ungkap Datuak Sinaro tersebut.

Pendapat Datuak Sinaro dibenarkan oleh Syaiful selalu Ketua DPC IKB Alumni Universitas Bung Hatta Tanjungpinang. Syaiful berharap Forum ini dapat segera menjembatani polemik yang ada dengan segera membuat pertemuan / diskusi pra rekonsialiasi dengan mengundang para senior, para calon ketum yang tampil di Mubes kemaren serta utusan DPD, DPC dan KOMISARIAT untuk duduk bersama membahas permasalahan yang ada.

“Saya yakin dengan musyawarah kita akan mendapat jalan terbaik. Lakukanlah musyawarah dengan kepala dingin, hilangkan ego pribadi dan kedepankan nilai – nilai kebersamaan, saya yakin kita akan mendapatkan jalan terbaik. Ibarat mengambil rambut dalam tepung, rambutnya dapat, tepungnya gak baserak,” katanya.

“Selain itu kita berharap agar saudara Iman Satria untuk bisa menahan diri. Jangan dulu melakukan roadshow dan mengatasnamakan Ketua Umum IKB Alumni UBH. Ada baiknya diselesaikan dulu persalahan yang ada, apalagi saudara Iman belum memiliki SK kepengurusan, kan jadi tidak baik di mata publik”. tegas Syaiful. rel