Ditempatkan di Dinas Pangan, Lokasi TTIC Dinilai Belum Ideal

Gubernur Irwan Prayitno dan Wagub Sumbar Nasrul Abit meninjau TTIC yang ditempatkan di Kantor Dinas Pangan Sumbar, Selasa (3/4).ist

PADANG – Pemprov Sumbar resmikan Toko Tani Indonesia Center (TTIC) Selasa (3/4) di di Kantor Dinas Pangan Sumbar. Dalam peresmian Kepala Bidang Distribusi Pangan Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian, Inti Pertiwi Naswari menilai lokasi TTIC ditempatkan di kantor Dinas Pangan Sumbar masih belum ideal.

“Harapan kami sebenarnya lokasi mudah diakses, dekat dengan permukiman. Kami sebenarnya tidak merekomendasikan (TTIC) di gedung eksklusif seperti ini. Tapi ini katanya sementara. Kalau disini masyarakat akan sungkan. Ini tidak ideal,” ungkapnya ketika meninjau TTIC Sumbar di Kantor Dinas Pangan Sumbar, Selasa (3/4).

Menurut Inti Pertiwi, selain harus dekat dengan rumah-rumah masyarakat, TTIC harusnya bangunan permanen, dilengkapi dengan fasilitas pergudangan. Sementara, TTIC di Sumbar menggunakan gerai dari tenda-tenda sementara.

“Kalau ini hanya bazaar dan pameran. idealnya tempatnya permanen ada pergudangan. Sebab setiap Gapoktan punya jatah untuk mengirim dan menjual barang di TTIC. Bayangkan kalau satu gabungan kelompok tani (gapoktan) punya barang 10 ton, kemana mau disimpan. Semoga lokasi TTIC Sumbar segera pindah,” harapnya.

Dijelaskannya, TTIC merupakan program untuk memudahkan masyarakat membeli komoditas pangan utama maupun strategis, dengan harga murah. Sebab produk yang dijajakan di TTIC langsung berasal dari petani. Akan tetapi, jika ada kelompok tani yang menjual komoditas diatas harga pasar, masyarakat bisa mengajukan komplain.

“Konsepnya memotong rantai distribusi. Produksi petani dijual disini, sehingga masyarakat dapat harga murah dibanding harga pasar. Kalau ada yang jual dengan harga lebih mahal, harus komplain,” ungkapnya.

Inti menambahkan, tahun 2018 ini, Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian mengucurkan dana untuk merealisasikan TTIC di 20 provinsi. Setiap provinsi mendapat bantuan Rp250 juta. (yose)