Direksi RSUP Dr. M. Djamil Gratiskan Biaya Khalif, Bayi yang Diambil Paksa Ojol

Direktur RSUP M. Djamil Padang, dr Yusirwan Yusuf, bersama jajaran pimpinan lainnya memberikan keterangan pers. Yuke

PADANG– Direksi Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. M. Djamil Padang mengambil kebijakan untuk menggratiskan biaya perawatan pasien bayi Ramadhan Khalif Putra yang mencapai Rp 25 Juta dan dinyatakan meninggal pada Senin (19/11).

“Kemarin sore Direksi memutuskan untuk mengratiskan biaya perawatan (Ramadhan Khalif), oleh sebab itu tidak perlu adanya pihak-pihak lain untuk melakukan penggalangan dana untuk melunasi biaya tersebut, ” ungkap Pejabat Pemberi Informasi dan Dokumentasi (PPID) RSUP Dr. M. Djamil Padang, Gustavianof, Selasa (20/11).
Lebih lanjut disebut, keputusan tersebut diambil setelah mempertimbangan ekonomi dari orang tua. Pihak direksi menggalang dana pribadi untuk membiayai sehingga keluarga tidak perlu mencarikan dana maupun melakukan penggalangan dana.
Gustavianof kembali menegaskan, bahwa pihaknya tidak pernah sama sekali menghalangi dan menahan jenazah Ramadhan Khalif Putra untuk dibawa pulang pihak keluarga karena persoalan biaya perawatan selama di Rumah Sakit.
“Kami ini rumah sakit pemerintah, dan bahkan tidak pernah sama sekali menanyakan kepada setiap pasien yang berobat apakah miliki biaya untuk pengobatan,” ulasnya.
Persoalan tidak mampu membayar baru diketahui jika pasien atau keluarga menyampaikan keluhannya. Bahkan pihak RSUP juga membantu mencarikan jalan keluar untuk biaya perawatan pasien.
Tidak hanya kepada pasien Khalif, pada pasien-pasien sebelumnya pun juga banyak yang tidak sanggup membayar biaya perawatan dan pihak rumah sakit turut serta mencarikan jalan keluarnya.
“Jangankan untuk yang meninggal, untuk yang sudah sehatpun kami tidak pernah menghalangi untuk pulang jika tidak memiliki biaya perawatan. Hanya saja sebagai rumah sakit pemerintahan perlu adanya proses administrasi, pasien pulang dengan jaminan, dan itupun cuma KTP serta mengisi data, kami ini kan juga diperiksa dari Inspektorat dan BPK, tentunya harus ada bukti administrasinya,” tungkasnya.
Gustavianof mengungkapkan, bahkan sebelum pasien dinyatakan meninggal secara medis pada Senin (19/11), pihak orangtua dan salah seorang kerabat pasien mendatangi instalasi Humas RSUP Dr. M. Djamil Padang pada Jumat (15/11) untuk mengadukan keadaan karena ketiadaan biaya membayar pengobatan Khalif.
“Orangtua Khalif datang langsung ke Humas, kami memberikan jalan keluar agar pengobatan dapat dibantu oleh lembaga sosial seperti Baznas dan Dompat Dhuafa, bahkan untuk memudahkan prosesnya, dibantu juga dibantu langsung oleh staff humas,” ujarnya.
Pertimbangkan Lapor Polisi
Sementara itu, atas peristiwa pengambilan jenazah Khalif oleh oknum Ojol yang mendatangi secara dan membawa jenazah ke rumah duka menggunakan sepeda motor. Pihak RSUP mempertimbangkan untuk melaporkan kepada pihak kepolisian.
“Tentu upaya pengambilan yang dilakukan langsung oleh oknum itu sangat kami sesalkan, karena sudah melanggar aturan dan juga Standar Operasional Prosedur (SOP) Rumah Sakit. Namun kami masih mempertimbangkan untuk melaporkan kepada pihak kepolisian,” ularnya.
Lebih lanjut dikatakan, bagaimanapun juga Ojol juga merupakan saudara. Menurutnya, mungkin saja karena ketidak mengertian oknum Ojol sehingga datang dan membawa jenazah menggunakan sepeda motor.
“Petugas kami sebelumnya sempat melarang dan menyebut jenazah jangan dibawa karena keluarga sedang mengurus administrasi,” ucap Gustavianof sembari menekankan kembali pihaknya tidak pernah ada upaya penghalangan untuk kepulangan jenazah Khalif.
Sebelumnya disebutkan Yani, orantua jenazah Khalif telah meminta maaf atas kegaduhan yang terjadi dan tindakan tidak menyenangkan terhadap RSUP Dr. M. Djamil Padang.
“Kami memohon maaf atas kegaduhan yang terjadi, kami juga mengucapkan terimakasih kepada RSUP Djamil membantu kemudahan jenazah bayi kami,” tuturnya.
Diakui, pihaknya sama sekali tidak mengetahui bahwa jenazah bayinya dibawa paksa oleh oknum ojek online. Mengingat saat itu ia bersama kerabatnya tengah mengurus proses administrasi.
“Kami tidak tahu juga mereka (Ojek Online) membawa paksa, karena kami tengah mengurus surat-surat, sementara jenazah bayi saya ada di ruang jenazah, sekali lagi kami mengucapkan terima kasih dan mohon maaf atas kondisi yang telah terjadi,” pungkasnya. deri