Hukum  

Dinas Pendidikan 50 Kota Beri Pendampingan Korban Asusila Guru Honor

 

SARILAMAK- Terkait hebohnya kasus sodomi oleh oknum guru honorer SD Negeri 4 Taeh Baruah, Kecamatan Payakumbuh, Kabupaten Limapuluh Kota, Dinas Pendidikan setempat akan telusuri kasus ini. Ditenggarai perbuatan cabul yang sudah dilakukan sejak 2017 ini, diduga sudah memakan banyak korban. Sejumlah sekolah akan ditelusuri mencari para korban untuk dilakukan rehabilitasi mental dan psikologis. Termasuk membantu tugas kepolisian.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Limapuluh Kota Indrawati, kepada wartawan, Jumat (29/3), mengatakan, Disdik akan melakukan investigasi karena oknum guru yang berinisial YT itu mengajar di banyak sekolah.

“Laporan yang kami terima, guru YT ini juga mengajar di beberapa sekolah. Ada juga di SMP daerah Taeh Baruah. Jadi berkemungkinan ada juga pelajar lain yang jadi korban selain di SD dimana dia mengajar. Kami akan menelusuri para korban ke sekolah bersama Dinas P2KBP3A,” ujarnya.

Dikatakan, inisiatif ini dilakukan setelah mendapat kabar dari pihak kepolisian bahwa ada juga korban yang sudah duduk di bangku SMA. Jadi besar kemungkinan korban tersebut adalah dari SMP yang diajarnya.

“Tujuan kami untuk menelusuri para korban ke sekolah-sekolah ini dimaksud untuk mendata para korban yang akan diberikan pendampingan rehabilitasi mental dan psikologis melalui dinas P2KBP3A. Agar dikemudian hari tidak berdampak pada psikologis anak saat dewasa nanti. Karena kami dengar korban cabul sodomi ini bisa mempengaruhi psikologis anak. Bisa jadi dewasa nanti bisa melakukan hal yang sama. Jadi itu yang kami antisipasi dari sekarang. Agar hal serupa tidak terjadi dikemudian hari,” katanya.

Sebelumnya, seorang oknum guru honorer salah satu SD negeri di Limapuluh Kota diduga lakukan perbuatan asusila sodomi terhadap belasan anak didiknya. Aksi tidak terpuji itu ditenggarai sudah berlangsung sejak tahun 2017 lalu. Bahkan ada muridnya yang disodomi itu, kini duduk di bangku SLTP dan SLTA. (bule)