Dilepas Menteri Erick Thohir, Lokomotif Uap Mak Itam Kembali Beroperasi

Bertopi pet merah Pengatur Perjalanan Kereta Api diiringi tiupan pluit, Menteri Erick Thohir melepas berangkat perdana rangkaian gerbong Lokomotif Uap Mak Itam menuju Stasiun Muarokalaban.(armadison)

SAWAHLUNTO – Lokomotif Uap Mak Itam kembali mulai beroperasi menempuh Sawahlunto-Muarokalaban sejauh 5 kilometer.

Bertopi pet merah Pengatur Perjalanan Kereta Api (PPKA) diiringi tiupan pluit, Menteri BUMN Erick Thohir melepas berangkat perdana rangkaian gerbong Lokomotif Uap Mak Itam menuju Stasiun Muarokalaban, Selasa (20/12).

Lokomotif Mak Itam, sudah lama tidak beroperasi karena rusak. Sejalan dengan adanya perbaikan jalur rel Sawahlunto-Muarokalaban, Mak Itam pun diperbaiki PT Kereta Api Indonesia (PTKAI).

Sebelumnya diawali dengan siram dan pecah kendi oleh Walikota Sawahlunto Deri Asta. “Biar Pak Wali menjaga, gitu,” kata Menteri Erick Thohir saat menyerahkan kendi kepada Walikota Deri Asta.

Menteri Erick Tohir mengatakan, beroperasi kembali Mak Itam menjadi kebangkitan pariwisata Sawahlunto dan Sumatra Barat. “Saya mengajak, agar kepala daerah di Sumatra Barat harus membangun ekosistem yang kuncinya gotong royong. Di dalam membangun ekosistem ego sektoral harus dijauhkan,” ujar Erick Thohir.

Menteri Erick Thohir mengemukakan, asset BUMN yang tidak maksimal dan tidak dipakai tetapi punya nilai sejarah, diinvestasikan. Lokomotif Uap Mak Itam menjadi salah satu buktinya. Terpenting, menjaga dan merawat aset yang diinvestasikan.

Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (PTKAI) Didiek Hartantyo mengatakan, hari menjadi saksi sejarah beroperasi kembali Mak Itam menempuh jalur Sawahlunto-Muarokalaban. Mak Itam menjadi bagian pemulihan ekonomi masyarakat di sektor pariwisata Sumbar, khususnya wisata transportasi.

“Mak Itam kita jadikan sebagai kereta api wisata. Direncanakan rangkaian kereta api wisata Mak Itam melayani perjalanan 1 kali seminggu atau disesuaikan dengan permintaan masyarakat,” sebut Didiek.

Walikota Deri Asta pun berharap banyak dengan beroperasinya Mak Itam. Sawahlunto punya aset dan sejarah bisa membangkitkan pariwisata Sawahlunto dan Sumbar. “Tahun depan kami berharap Mak Itam bisa terus beroperasi sampai ke Silungkang. Wisatawan transportasi Mak Itam bisa melihat proses penenunan di Silungkang. Kalau ini bisa direalisasikan akan lebih mengungkit ekonomi Sawahlunto dan Sumbar,” tutur Deri.(201)