Didukung PT. Gateway, Diniyyah Puteri Bangun Hotel Syariah

Pimpinan Diniyyah Puteri Fauziah Fauzan tengah berbincang dengan Direktur PT. Gateway Tour & Travel H. Herman Lain Rajo Mangkuto. (Jasriman)

PADANG PANJANG-Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang berencana akan membangun sebuah hotel syariah di komplek perguruan itu. Biaya pembangunan hotel tiga lantai itu akan didukung penuh PT. Gateway Tour & Travel dan jaringan bisnisnya.

“Insya Allah kita akan membangun hotel syariah di komplek perguruan ini, persisnya di lokasi Wisma Syahidah saat ini. Pembangunan hotel ini didukung penuh PT. Gateway dan jaringan bisnisnya,” kata Pimpinan Perguruan Diniyyah Puteri Hj. Fauziah Fauzan saat menerima kedatangan Direktur PT. Gateway Tour & Travel H. Herman Lain Rajo Mangkuto, Kamis (23/1) di kantornya.

Herman datang menemui Zizi, panggilan akrab Fauziah Fauzan, bersama dua koleganya, Firdaus (pengusaha di Padang) dan Ustadz Zainul Rofiq (dai nasional) untuk membicarakan rencana pembangunan hotel syariah.

“Saya dan kawan-kawan sudah sonding rencana ini kepada banyak pihak, termasuk pengusaha di Malaysia. Mereka siap membantu, kita tinggal menunggu gambar detail dari hotel yang akan dibangun,” kata Herman.

Herman mengaku, niatnya bersama jaringan bisnisnya membantu pembiayaan hotel syariah di Diniyyah Puteri semata-mata untuk kepentingan umat. Dana yang disiapkan berasal dari wakaf produktif sejumlah pihak, termasuk pengusaha di Malaysia.

“Swadaya umat, prinsipnya kebersamaan. Harapan kita, bulan Ramadhan nanti sudah peletakkan batu pertama dan dalam jangka dua tahun sudah rampung,” kata Herman, pengusaha travel haji dan umrah yang dikenal punya jaringan luas itu.

Menurut Herman, bukan hanya membantu pembiayaan, Gateway bersama jaringan bisnis juga siap membantu mengembangkan hotel syariah itu nantinya. Perusahaan itu siap membuat paket wisata ke Padang Panjang, yang penginapan utamanya di hotel milik Diniyyah Puteri tersebut.

Zizi menuturkan, sebenarnya Diniyyah Puteri sudah lama ingin membangun hotel syariah. Namun keinginan itu tak kunjung terwujud, karena belum adanya dukungan biaya. “Alhamdulillah sekarang pak Herman dan jaringan bisnis beliau siap membantu, tentu kami tidak mau menyia-nyiakannya,” tuturnya.

Menurut Zizi, keinginan membangun hotel itu didasarkan atas banyaknya wali santri yang butuh penginapan ketika mengunjungi anaknya, sementara Wisma Syahidah kondisinya tidak representatif dan daya tampung kecil.

“Daya tampung Wisma Syahidah hanya 40 orang, itupun kondisinya tidak representatif. Untuk menampung wali santri saja tidak mencukupi, apalagi ketika kita mengadakan training, kondisinya tambah berat,” ujarnya.

Di atas lahan 1500 meter persegi itu, akan dibangun hotel syariah 3 lantai. Selain kamar tidur yang nyaman, hotel itu akan dilengkapi ruang training berkapasitas 100 orang, islamic fitnes, restoran, areal parkir dan fasilitas pendukung lainnya. (Jas)