Padang  

Dewan Prihatin Saat Tinjau SD 26 Pampangan

PADANG – Keterbatasan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (ABPD) menyebabkan pembangunan dilaksanakan berdasarkan skala prioritas di Padang. Ironisnya, anggaran yang terbatas tersebut menyebabkan pembangunan dan rehabilitasi sekolah tidak menyentuh seluruh sekolah.

Salah satunya SDN 26 Pampangan yang terletak di Pagambiran Ampalu Nan XX, Kecamatan Lubuk Begalung Padang. Kondisi SD 26 Pampangan sangat memprihatikan, seakan tak mendapat perhatian serius dari pemerintah. Membuat Ketua Komisi IV DPRD Padang, Maidestal Hari Mahesa mengelus dada saat mengunjungi sekolah tersebut, Selasa (16/10).

“Guru dan muridnya mau sehat, tapi bagaimana dengan sarana dan prasarana sekolah ini yang tidak terperhatikan. Ruang sekolahnya sangat lembab, atap banyak yang bocor, lokasi sekolah dipinggir bukit, nyaris longsor. Mohon perhatiannya ke lokasi ini, sangat prihatin kita dibuatnya,” ujar pria yang akrab disapa Esa ini.

Menurut keterangan, baik dari komite dan guru, sekolah ini tidak pernah ada kunjungan atau perhatian, bahkan sentuhan dari Pemerintah Kota Padang untuk perbaikan sarana prasana di sana.

Ironisnya, calap Esa, anak-anak dan keluarga di daerah itu rata-rata bekerja sebagai buruh angkat, dan menengah ke bawah.

“Mau pakai apa mereka untuk ikut berpartisipasi dalam membangun sekolah itu. Kita selalu gembar gemborkan kota layak anak, tapi kenyataannya? Masih banyak sekolah dasar yang tidak terperhatikan,” ungkap Ketua DPC PPP Padang ini.

Komisi IV DPRD Padang berharap Walikota mengintruksikan jajarannya agar turun sendiri ke lapangan untuk mengcek seluruh SD yang ada di Padang, terutama di daerah pinggiran. (bambang)