Solok – Devi Femiyati Nofi Candra, seorang ibu muda yang penuh perhatian, mengunjungi Nayanika Faza Shaliha, seorang bocah perempuan berusia 4 tahun yang menderita cerebral palsy (kelumpuhan otak). Dengan senyum manisnya, Naya, begitu dia dipanggil, menatap Devi dengan tajam meski tak mampu mengucapkan sepatah kata pun.
Devi, yang merupakan istri dari mantan senator Sumatera Barat, mengatakan Naya adalah “anak surga” yang kelak akan membawa orang tuanya ke surga.
Di hadapan Zora, ibu Naya, Devi berdoa agar Allah SWT mengangkat penyakit yang diderita Naya dan memberi kesehatan serta kekuatan kepada orang tuanya. Devi, yang ditemani oleh Yofi Leo Murphy, menyampaikan pesan penuh harapan.
“Tetap tabah dan sabar. Insya Allah, Allah akan selalu mendengar keluh kesah makhluk-Nya. Tak ada yang tak mungkin, selagi kita tidak berputus asa,” katanya.
Sebagai seorang ibu, Devi merasa empati yang mendalam terhadap orang tua Naya dan berharap agar doa dan usaha mereka diberi balasan dengan kesembuhan bagi Naya.
Naya adalah anak ketiga dari pasangan Novenda Vasla (36), seorang pedagang kue yang juga mengajar di sebuah pesantren swasta di Kabupaten Solok, dan Zora Ariani (35), seorang tamatan S1 jurusan matematika yang saat ini bekerja sebagai buruh cuci dan gosok. Meskipun kehidupan mereka tidak mudah, Zora menegaskan bahwa yang terpenting adalah pekerjaan yang halal dan dapat meringankan beban suaminya.
Zora menceritakan bahwa penyakit cerebral palsy yang diderita Naya berawal dari flu dan batuk yang ditularkan oleh kakaknya empat tahun lalu. Setelah melalui berbagai pemeriksaan dan terapi, Naya didiagnosis menderita cerebral palsy. Meskipun biaya pengobatan dan terapi ditanggung oleh BPJS Kesehatan, biaya untuk bolak-balik ke Padang sering menjadi kendala bagi keluarga ini.
Namun, Zora tetap bersyukur karena kondisi Naya mulai menunjukkan perkembangan. “Alhamdulillah, Naya sudah mulai merespon suara dan ketika kita bicara dengannya,” kata Zora dengan penuh harap.
Kehadiran Devi Femiyanti di rumah Naya di Kelurahan Pasar Pandan Air Mati (PPA) Kota Solok pada Selasa (3/9) disambut hangat oleh warga setempat, yang turut merasakan empati terhadap kondisi Naya. (oki