Dermaga dan Keramba Apung di Pariaman Hanyut Dihantam Gelombang

 

PARIAMAN – Dermaga apung penyeberangan perahu wisata yang berlokasi di Pantai Gandoriah dan Keramba Jala Apung (KJA) Pulau Angso Duo, Pariaman rusak dan hanyut dihantam gelombang pasang air laut, Sabtu (4/8) pagi.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Pariaman, Elfis Chandra yang dihubungi, membenarkan peristiwa rusaknya dermaga apung yang merupaka fasilitas wisata bahari itu akibat terjangan gelombang pasang air laut.

“Iya, saya sudah dapat laporan dari anggota di lapangan soal kejadian itu (dermaga rusak,red). Kejadiannya diperkirakan sekira pukul 04.30 WIB. Memang sejak kemaren gelombang tinggi terjadi di pesisir Pariaman,” kata Elfis Chandra.

Pihaknya belum bisa memastikan apakah ada kerusakan fasilitas pariwisata yang lain akibat gelombang tinggi. Baik yang ada di pantai maupun di pulau. Petugas Disbudpar bersama dinas terkait masih melakukan pendataan.

“Yang dilaporkan mengalami kerusakan baru dermaga apung Pantai Gandoriah. Dermaga apung Pulau Angso Duo dan dermaga Pulau Tangah serta fasilitas wisata di dua pulau dan di sepanjang pantai belum kami terima laporan kerusakan,” imbuhnya.

Sementara, Wira Budiman, petugas tanggap darurat BPBD Kota Pariaman menyebut, kerusakan dermaga apung Pantai Gandoriah secara pandangan mata cukup parah. Lantai ujung dermaga patah dan terlepas dari rangka jembatan.

Lantai ujung dermaga tersebut kini terapung-apung dan nyaris hanyut dibawa gelombang. Kini hanya tersisa satu tiang pancang yang menahan.Tiga tiang lain patah. Jika gelombang masih tinggi, diperkirakan lantai dermaga tersebut bakal hanyut, kata dia.

Selain, fasilitas dermaga apung Pantai Gandoriah, bangunan Keramba Jala Apung (KJA) yang berlokasi di Pulau Angso Duo juga dilaporkan hanyut dibawa gelombang. Bangunan KJA terseret arus. KJA kini terapung jauh di tengah perairan.

“KJA dari pandangan mata, lokasinya kini sudah jauh terseret ke tengah perairan. Diperkirakan KJA hanyut karena sauh yang dipasang sebagai penahan terlepas dihantam gelombang. Kami belum bisa mencapai lokasi, gelombang masih tinggi,” terang Wira. (tomi)