Padang  

Data Pengungsi Wamena Tidak Sama, Bantuan Belum Dibagikan

Gelombang pertama pengungsi dari Wamena. (ist)

PADANG – Pengungsi kerusuhan Wamena yang berada di Sumbar diminta balik ke Wamena. Permintaan itu datang dari Kementerian Sosial. Menyikapi itu, Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit juga menyerahkan pada pengungsi.

“Bagi yang ingin balik ke Wamena silahkan, sekarang kondisinya sudah tenang. Permintaan dari Kemensos juga sudah ada,” sebut Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit, Kamis (31/10).

Dikatakannya, saat ini pihaknya sedang melakukan pendataan seluruhnya pengungsi. Karena, dari data Pemprov Sumbar hanya yang dipulangkan berdasarkan bantuan Pemprov Sumbar melalui bantuan masyarakat.

Sementara di luar itu juga ada dipulang oleh Aksi Cepat Tanggap (ACT). Selain itu, juga ada yang pulang mandiri. Untuk itu, Pemprov Sumbar sedang mencocokkan data antara Pemprov Sumbar dan Kabupaten/kota. Data itu sekarang ada Ikatan Keluarga Minang (IKM).

“Kita maunya yang clear. Besok saya minta tim terdiri dari Biro Bina Mental dan Kerjasama Ranatau untuk menyelesaikan semua data. Karena masih ada ketimpangan data soal pengungsi ini,” katanya.

Ketimpangan itu terjadi antara data Pemprov Sumbar dengan data Kabupten Pesisir Selatan. Dengan itu, untuk bantuan selanjutnya belum dapat diputuskan.

Dalam rencananya, bantuan untuk pengungsi korban rusuh Wamena tersebut akan dibagikan pada pengungsi. Masing-masing kepala keluarga yang tempat usahanya rusak akibat rusuh akan dibantu Rp10 juta. Begitu juga dengan anak-anak mereka yang sekolah.

“Rencananya bagi korban yang tempat usahanya rusak akan kita bantu Rp10 juta masing-masing, sama rata. Kita tetapkan juga untuk anak sekolah nanti, hanya saja sekarang datanya belum sama,” ujarnya.

Selain masalah data, alasan bantuan belum dibagikan penyaluran diharapkan menggunakan rekening bank. Sementara tidak semua pengungsi yang punya rekening bank.

Karena data dan keputusan belum ada, rekening bantuan dengan nama Sumbar Peduli Semsama belum ditutup. Karena juga masih ada lembaga yang berniat memasukan bantuan ke rekening tersebut.

“Rencana kita memang akan tutup pada 31 Oktober ini, hanya saja karena masih ada yang akan setorkan lewat rekening itu, tidak jadi juga kita tutup,”ujar Kepala Biro Bina Mental dan Kesra Setdaprov Sumbar, Syaifullah.

Sebelum ditutup rekening bantuan tersebut, sumbangan sudah mencapai Rp6,308 miliar. Kemudian pada Selasa 22 Oktober sumbangan sudah mencapai Rp6,6 miliar. Sementara dana yang yang sudah disalurkan Rp3,49 miliar lebih, sehingga saldo Rp3.12 miliar lebih.

Sementara warga Wamena asal Sumbar yang sudah pulang saat ini adalah 860 orang. Selain biaya untuk pemulangan, dana tersebut juga sudah dibagikan pada masyarakat pengungsi Wamena dalam bentuk santunan. Untuk dewasa Rp1 juta masing-masing anak-anak Rp500 ribu. (yose)