Agam  

Dagang “Esek-esek” di Lubuk Basung dan Matur akan Ditutup

Abdul Ganif UPT Pasar Ternak Lubuk Basung dan Matur

LUBUK BASUNG – Dagang ” esek esek” yang sudah menjadi tradisi di pasar pasar tradisional akan ditutup. Dagang “esek esek” bukanlah perdagangan yang Anda bayangkan seperti panti jasa pijat. Tapi ini adalah penjualan sapi, yakni pasar ternak.

Pasar ternak tradisional masih menggunakan sistem marosok, yang saling ‘resek resek’ tangan antara penjual dan pembeli ternak.

“Sistem jual beli marosok ini cukup potensial menyebarkan virus corona atau COVID 19” kata Abdul Ganif UPT Pasar Ternak Lubuk Basung dan Matur kepada topsatu, Rabu (1/4) ini.

Agar bisa kita turut mengantispasi penyebaran virus korona dua pasar ternak terbesar di Agam yakni pasar ternak Lubuk Basung dan Matur akan ditutup.

“Pengunjung, tauke dan pedagang yang masuk ke Pasar ternak orang-orang beragam. Saya tak berani ambil risiko,” katanya.

Pasar ternak di dua kecamatan itu biasa buka dua kali dalam sepekan. Pasar ternak Lubuk Basung yang berlokasi di Padar Beringin buka setiap hari Ahad, sedangkan pasar ternak Matur di Lawang pada Kamis.

“Minggu kemarin, untuk pasar ternak di Lubuk Basung masih buka, tapi untuk minggu ini sampai situasi Covid 19 ini sudah aman sementara kita tutup dulu” katanya.

Informasi ini kata Abdul Ganif sudah disampaikan secara online dan berantai kepada semua pedagang dan tauke ternak yang biasa bertransaksi di kedua pasar ini.

” Sudah kita sampaikan, semua yang biasa beraktifitas sudah tahu dan mereka memaklumi,” tambahnya lagi.

Ditanya apakah penutupan ini akan berdampak langsung kepada ketersediaan penjualan daging dan kebutuhan daging masyarakat. Abdul Ganif mengatakan tidak akan.

” Pedagang daging di pasar itu sudah punya stok masing-masing, bahkan mereka sudah punya pelanggan tersebar di kampung kampung dan peternak langsung, jadi tak masalah,” katanya. (M.Khudri)