Ciptakan Rasa Aman Bertransaksi, Layanan  Digital Bank Nagari untuk Semua Kalangan 

TRANSAKSI KEUANGAN - Suhefni, Guru SLB Insan Mulia Payakumbuh tengah melakukan transaksi keuangan melalui Nagari Mobile Banking. (soesilo abadi piliang)

Tidak bisa kita pungkiri dengan kemajuan teknologi informasi, dunia perbankan dihadapkan pula atas kerawanan kejahatan siber (cyber crime). Menyikapi hal itu, Bank Nagari melakukan sejumlah langkah untuk menangkal persoalan tersebut.
Riko, S.Kom, Pemimpin Bagian Infrastruktur TI Bank Nagari yang dihubungi Topsatu.com, Rabu (17/3), menjelaskan, dari sisi sistem, perseroan telah melakukan beberapa investasi untuk menambah maupun memperbaharui sistem pendukung keamanan. Sementara dari aspek operasional atau proses, Bank Nagari terus menyempurnakannya.

Dalam hal ini, Bank Nagari telah bekerjasama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Kerjasama tersebut merupakan tindak lanjut dari pelaksanaan Peraturan Presiden No. 95 tahun 2018 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE). ”Saat ini, kami tengah membentuk tim Computer Security Incident Response Team (CSIRT).

Ini adalah sebuah organisasi atau tim yang bertanggungjawab untuk menerima, meninjau dan menanggapi laporan dan aktivitas insiden keamanan siber. Terkait hal ini, kami tengah membentuk tim dan menyusun SOP-nya, Saat ini, BSSN dijadikan piloting pembentukan CSIRT oleh BSSN,” jelasnya.

Riko menyebutkan, Tim TI Bank Nagari sendiri selalu melakukan update knowledge terkait ilmu yang berkaitan dengan security cyber dan hacker, dengan mengikuti pendidikan dan sertifikasi CEH (Certified Ethical Hacker).

Sejalan dengan hal itu, kata Riko, pihaknya juga telah bekerja sama dengan pihak ketiga, PT Defender Nusa Semesta (Defenxor), penyedia layanan keamanan terintegrasi guna memonitor 7 x 24 jam peristiwa keamanan maupun kemungkinan adanya akses ilegal yang masuk dalam sistem.

“Untuk sistem keamanan, secara teknologi kami sudah menerapkan model best practice, misalkan adanya firewall, adanya metode two factor authentification (fitur keamanan akun online dengan cara verifikasi identitas lebih dari satu kali), dan lainnya,” katanya.
Perseroan, katanya, terus meningkatkan keamanan saat akses ke fisik atau booth ATM, melakukan monitoring dan kontrol secara rutin oleh petugas, serta menempatkan mesin ATM pada lokasi yang lebih terkontrol.

Dari sisi nasabah, Bank Nagari terus melakukan edukasi kepada nasabah agar dapat bertransaksi secara aman dan terhindari dari kejahatan siber, misalkan penggunaan PIN kartu ATM, waspada terhadap benda-benda mencurigakan di booth ATM. (*)