BPBD Bukittinggi Sebut 33 Jiwa Terdampak Banjir Sianok

Banjir di Ngarai Sianok

Bukittinggi – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bukittinggi, Sumatera Barat mengungkap sebanyak 33 jiwa menjadi korban terdampak banjir Sungai Ngarai Sianok.

“Kerugian material diperkirakan Rp150 juta. Dari 33 orang ini terdiri dari 14 kepala keluarga yang telah kami data,” kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Bukittinggi, Zulhendri, Selasa.

Ia menyebutkan, ada tujuh rumah warga yang mengalami kerusakan akibat diterjang luapan air dari Sungai Sianok saat kejadian di Senin (3/6) siang itu.

Selain tujuh rumah yang sebagian besar perabotnya ikut hanyut, juga ada lima sepeda motor yang terseret arus sungai.

“Setelah dilakukan evakuasi dan pencarian, sepeda motor itu berhasil ditemukan dengan kondisi tiga unit rusak parah,” katanya.

Dalam kejadian yang berlangsung secara tiba-tiba itu tidak terdapat korban jiwa, namun satu mushala dan beberapa warung milik warga juga terdampak.

“Satu warung bahkan dihanyutkan air rusak parah. Sementara Mushala Al Wadi Ngarai Sianok hanya rusak ringan,” katanya.

Kejadian meluapnya air Sungai Ngarai Sianok tersebut terjadi pada Senin (3/6) jam 14.46 WIB dengan ketinggian air lebih kurang satu meter berdampak ke pemukiman warga yang berada di sekitaran pinggir sungai.

“Pembersihan material sisa kejadian di lokasi luapan air batang Air Sungai Ngarai Sianok dilakukan oleh BPBD, Damkar Kota Bukittinggi, Personil Kodim 0304/Agam dan Personil Polresta Bukittinggi,” ujarnya.

Pemerintah Kota Bukittinggi merencanakan normalisasi Sungai Ngarai Sianok dan berupaya merelokasi warga ke daerah aman. (ant)