Besi Tower Dicuri, Warga Kerinci Gelap-gelapan 

PADANG- Akibat besi tiang penyangga tower dicuri oleh orang yang tidak bertanggungjawab, aliran listrik di sejumlah wilayah Kabupaten Kerinci, serta Kota Sungai Penuh, Jambi, padam total Alhasil, semenjak, Kamis (14/6) malam. Hingga kini para warga berlebaran bergelap-gelap.

Dicurinya tiang peyangga itu mengakibatkan tower transmisi 150 KV, Bangko, Sungai Penuh di tower nomor157 KV yang berlokasi di Desa Biruen, Kecamatan Pangkalan Jambu, Kabupaten Bangko, Merangin, Jambi.

GM PLN Wilayah Sumbar dan Kerinci, Susiana Mutia, dalam keterangannya kepada awak media, Jumat (15/6) membenarkan telah terjadinya force majeur tersebut.

“Kami minta maaf atas ketidaknyamanan itu. Apalagi di saat Lebaran warga kita di Kerinci dan Kota Sungai Penuh bergelap-gelap,” kata Susiana Mutia di rumah dinasnya kawasan Belanti Lolong, Padang.

Dikatakan Susiana yang saat memberikan keterangan itu didampingi Arif Pramudya, Manajer Distribusi, Yose Rianto, Manajer SDM, Paris El Hakim Manajer Area Padang serta Adhi Herllambang, Manajer Area Pengatur Distribusi (APD) Sumbar dan Yoga Ptatama Eduardo, Deputy Manajer Pengendalian Operasi Sistem Distribusi, kejadian robohnya tiang penyangga tower itu pada pukul 19.06 WIB, Kamis (14/6).

“Awalnya kita perkirakan ada gangguan biasa namun setelah di cek petugas ke lapangan ada tiang besi oenyangga sudah terpotong dan ada bekas ban mobil. Jadi kita pastikan tiang peyangga tower itu telah dicuri oleh orang yang tidak bertanggungjawab. Padahal lokasi tower tersebut di daerah hutan,” jelas Susiana yang terus melakukan koordinasi dengan petugas di lapangan via telpon.

“Kami sampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya karena telah terjadi matinya aliran listrik itu, ” ungkap Susiana Mutia.

Susiana menyesalkan tindakan oknum yang melakukan pencurian ini. “Yang dirugikan bukan hanya satu atau dua orang. Tapi puluhan ribu pelangan yang tidak bisa menikmati listrik di hari raya Idul Fitri ini,” sesal Susiana yang telah melaporkan kejadian ini ke pihak berwajib.

Dia memastikan, aksi pencurian menjadi penyebab utama tower yang terletak di areal hutan lindung tersebut roboh.

“Para pencuri ini kelihatannya menyasar besi penyangga berbentuk segitiga, namun tidak menyangka aksi mereka membuat towernya roboh,” ucapnya.

Atas peristiwa itu, kini PLN telah melakukan tindakan atau langkah-langkah diantaranya, melakukan perbaikan (recovery), siatem/jaringan transmisi 150 kv yang roboh itu dengan membangun tower emergency dinamo yang pembangunannya butuh tiga hari.

Kemudian langkah lainnya, mengoptimalisasikan sistem distribusi 20 kv guna paralel-paralel PLTMH yang ada guna memasok sistem di Sungai Penuh.

“Saat ini, PLN Padang telah mengirim (mobilsasi) genset-genset guna menyalakan objek-objek vital seperti Rumah Sakit Umum, kantor Polres, kantor Kodim, Rumah Tahanan serta PDAM,” ujar Susiana yang baru saja sekitar tiga bulan memimpin PLN Wilayah Sumbar, Riau dan Kerinci itu.

Kesimpulannya, dalam beberapa hari ke depan akan terjadi pemadaman bergilir hingga sistem transmisi bisa beroperasi normal kembali. (dede)