Berkat Tangan Dingin Sutan Riska Tuanku Kerajaan, Dharmasraya Kian Maju

Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan.

PULAU PUNJUNG – Berbagai prestasi dan sejarah baru telah diukir oleh sang pemimpin anak muda melinial itu, berbagai intrik dan terobosan pula dimainkan di tingkat pusat. Hal itu, dilakukannya untuk menggaet dana DAK untuk pembangunan Ranah Cari Nan Tigo ke arah yang lebih baik lagi.

Suherman tokoh masyarakat Sikabau pada topsatu.com, Senin (21/9) mengatakan untuk program prioritas di daerah, jika mengacu kepada program prioritas nasional tentu pemerintah pusat akan lebih memperhatikan daerah kita.

“Makanya, pemerintah daerah terus memacu pembangunan pada daerah perdalaman yang sangat membutuhkan sentuhan terutama dibidang pembangunan,” ujarnya.

Selain itu sebut Suherman, jadi tak heran bila sang raja muda ini, kembali bertarung di kancah politik guna melanjutkan kinerja yang masih terbengkalai.

“Kendati bingkainya sudah ada namun sebagai daerah mekar tentu masih ada kekurangan di bidang pembangunan lain yang diperlukan untuk hajat hidup orang banyak,” terangnya.

“Dengan demikian jika beliau masih diberikan kesempatan satu kali lagi sudah barang tentu daerah ini makin tacelak dimasa yang akan datang,” lanjutnya.

Dengan keterbatasan dan masih adanya kekurangan itu, Sutan Riska maju bersama Dasril Panin Dt. Labuan alias si Rambut Perak sebagai wakil yang sudah teruji di kancah perpolitikan Nasional.

Ditempat terpisah salah seorang tokoh masyarakat Pulau Punjung, Dt. Bosou, mengatakan meski pemimpin silih berganti tapi, incumbent sebagai anak muda melenial sudah nampak “lakek tangannyo mambangun daerah” dan itu tidak bisa kita pungkiri.
“Sebagai tokoh masyarakat kita harus Arif dan bijaksana dalam menentukan pilihan,” ucapnya.

Soalnya, daerah kita masih membutuhkan sosok pemimpin yang bertangan dingin serta bisa membangun hubungan politik ke pusat terutama untuk menggaet dana dan melakukan lobi-lobi yang bermanfaat untuk dibawa ke daerah.

“Seorang pemimpin itu tidak cukup pintar saja akan tetapi yang diperlukan pintar-pintar bak seperti pepatah Minang kabau “bialah kapalo bakubang, asakan tanduak lai kanai,” tukasnya. (fery)