Belasan Tenaga Pendidik Sembuh dari Covid-19

PAYAKUMBUH – Pasca-terjadi peningkatan kasus positif Covid-19 di Payakumbuh, dalam dua hari berselang tidak ditemukan kasus positif Covid-19 di kota itu. Bahkan tercatat Senin (25/1), kasus positif di kota itu adalah nol dan tingkat kesembuhan yang meningkat. Per hari itu, ada sebanyak 17 orang pasien yang dinyatakan sembuh.

Kadiskes Kota Payakumbuh Bakhrizal, didampingi Kabid Kesmas Fatma Nelly, kepada wartawan, Selasa (26/1), mengatakan, selama dua hari ini telah ada sebanyak 19 orang pasien yang dinyatakan sembuh dari Covid-19. Payakumbuh mendapatkan kabar dua orang guru telah bebas dari Covid-19 pada Minggu (26/1), pada hari Senin (25/1) ini, kabar baik itu datang lagi. Sebanyak 17 orang tenaga pendidik, dikabarkan telah bebas dari isolasi, karena mereka sudah negatif Covid-19.

“Kita patut bersyukur, dalam dua hari ini tidak ada penambahan kasus baru Covid-19. Namun kita mendapat kabar baiknya, belasan guru dan tenaga pendidik mulai dari TK, SD, SLTP, hingga SLTA yang beberapa hari lalu positif terpapar virus corona, hari ini mereka telah terbebas dari isolasi. Mereka dinyatakan telah sembuh dan negatif Covid-19 setelah hasil tes swab keluar,” ujarnya.

Menurutnya, mereka yang telah sembuh itu adalah Megi Wahyuni, 26 tahun, perempuan, warga Kapalo Koto Ampangan, bekerja di TK Darma Bakti Tanjung Pauh. Selanjutnya adalah Elida, 60 tahun, perempuan, warga Kubang Gajah, bekerja di TK Istiqlal Labuh Basilang. Bedrawati, 52 tahun, perempuan, warga Limbukan, bekerja di SDN 63 Payakumbuh. Winda Amelia, 33 tahun, perempuan, warga Sawah Padang Aua Kuniang, bekerja di SDN 06 Payakumbuh. Nila Nilwana, 34 tahun, perempuan, warga Ibuh, bekerja di SDN 06 Payakumbuh.

“Selanjutnya adalah Nurul Anisa, 25 tahun, perempuan, warga Padang Kaduduak, bekerja di Ponpes ICBS Payakumbuh. Rina Haryanti, 38 tahun, perempuan, warga Balai Gadang, Payakumbuh Utara, bekerja di SMK Kosgoro. Nila Madu Sari, 30 tahun, perempuan, warga Tarok, bekerja di SMK Kosgoro. Mil Anta, 49 tahun, perempuan, warga Koto Panjang, SDN 48 Payakumbuh. Ada juga Dewi Susanti, 36 tahun, perempuan, warga Koto Tuo Limo Kampung, Guru SMAN 2 Payakumbuh,” tambahnya.

Selain itu, Kadiskes dr. Bakhrizal berpesan, agar setiap warga jangan berhenti menerapkan protokol kesehatan. Menurutnya grafik naik turun akan terjadi sewaktu-waktu, karena masih ada beberapa ratus tenaga pendidik yang masih akan dilakukan tes swabnya. “Kita tidak bosan-bosan menyampaikan pesan kepada masyarakat agar protokol kesehatan harus betul-betul diperhatikan sekali. Dimana protap 3M yaitu memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak sangatlah dibutuhkan setiap individu demi terjaga dari tertular virus corona. Untuk itu, kami menghimbau dan tak akan bosan mengingatkan agar warga kita mematuhi protokol kesehatan. Dengan begitu, Insya Allah aman dari terpapar Covid-19 ini,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh Agustion, yang dihubungi terpisah, menyampaikan selamat kepada guru dan tenaga pendidik yang telah berhasil sembuh dan melewati masa isolasinya. Dirinya juga menyampaikan, tim pengawas Covid-19 dari dinas pendidikan secara berkala juga akan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sekolah-sekolah tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.

“Hal itu dilakukan untuk memastikan tidak adanya rekayasa protokol kesehatan ataupun kealpaan pihak sekolah selama menggelar sekolah tatap muka. dan alhamdulillah saat ini banyak guru kita yang sudah sembuh, tapi kami tetap mengingatkan jaga protokol kesehatan, lakukan 3M selalu, memakai masker, menjaga jarak, dan seringlah mencuci tangan,” ucapnya.

Data Covid-19 di Payakumbuh hingga Senin (25/1), adalah suspek sebanyak 5 orang. Kasus konfirmasi sebanyak 720 orang, sembuh sebanyak 632 orang, isolasi sebanyak 77 orang. Rawat sebanyak 2 orang, meninggal dunia sebanyak 9 orang, KE 0 orang, discarded sebanyak 11.381 orang dengan total tes swab sebnayak 12.801 orang. (bule)