Belasan Tahun Tak Aktif, Kini MTs Muhammadiyah Sitalang Kembali Berfungsi

PADANG-Gubernur Sumbar Irwan Prayitno meresmikan Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Sitalang, Kecamatan IV Nagari, Kab. Agam, Sabtu (25/1/2020). Peresmian tersebut juga dihadiri oleh Wakil Bupati Agam Trinda Farhan Satria, Camat IV Nagari Roza Syafdefianti serta undangan lainnya. Peresmian tersebut ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh gubernur.

Sebelum diresmikan Kepala Sekolah MTs, Yoserizal menjelaskan pembangunan sekolah ini merupakan kerjasama antara Muhammadiyah, Perantau dan Masyarakat Nagari Sitalang. Dan pada tahun ajaran 2019/2020 sudah menerima siswa baru.

Diceritakan oleh Yoserizal, sebenarnya sekolah ini sudah berdiri sejak 1967, namun karena karena faktor ekonomi masyakarat disini, akhirnya pada tahun 90 an sekolah ini benar-benar mati total.

“Alhamdulillah saat ini, sekolah yang menjadi kebanggaan masyarakat Sitalang dan kembali hidup” sebutnya.

Meskipun sudah bangun kembali, Yoserizal mengharapkan ada bantuan dari Pemerintah Kabupaten atau Provinsi dalam kelanjutan pembangunan sekolah tersebut.

“Saat sekarang sekolah ini hanya mempunyai 3 rombel dan 1 ruang kepala sekolah beserta guru-guru” terangnya.

Wakil Bupati Agam Trinda Farhan Satria, menyampaikan dengan ada sekolah ini merupakan awal yang bagus untuk kebangkitan masyarakat Agam terutama Sitalang, karena secara langsung mendukung program strategis Agam. Terutama mewujudkan cita-cita kolektif, yakni menjadikan nagari-nagari madani.

“Kami berharap agar dalam membangun dan membentuk masyarakat Madani tersebut menggunakan konsep pendidikan di surau, dan hal bisa terintegrasi di MTs sitalang ini” ujarnya.

Terkait dengan bantuan yang diharapkan oleh Kepsek MTs Muhammadiyah, Gubernur bisa disambungkan ke pemkab atau pemprov, dengan catatan mesti didukung oleh DPRD dapil daerah sini.

Kemudian dia berterimakasih kepada Muhammadiyah, perantau dan masyarakat yang telah membangun kembali sekolah tersebut, karena itu berarti sudah membantu pemerintah dan sangat terasa manfaatnya.

“Ini adalah sebuah langkah yang mesti di contoh oleh daerah-daerah lain dalam membangun pendidikan, jika hanya mengandalkan anggaran pemerintah tentunya anggaran tersebut juga terbatas” ungkapnya.

Sementara, Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno, mengatakan pendidikan tidak akan terasa bila tidak dicampur dengan nilai-nilai Islam, bisa jadi apa yang didapat tidak bermanfaat bagi diri sendiri dan juga masyarakat banyak.