Batik Sampan Bakal Jadi Pakaian Dinas Harian ASN Kota Pariaman

Wawako pariaman Mardison Mahjuddin meninjau home industri masyarakat di bidang membatik di Sampan, Desa Pungung Ladiang, Kecamatan Pariaman Selatan. (kominfo)

 

PARIAMAN – Masyarakat Sampan Desa Punggung Ladiang, Kecamatan Pariaman Selatan, zaman dulunya dikenal sebagai industri batik. Kini, Pemko Pariaman kembali mengembalikan kejayaan Batik Sampan ini. Upaya yang dilakukan dengan memberikan pelatihan kepada warga setempat yang punya minat tentang membatik.

Batik merupakan hal yang tak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Usaha membatik ini ternyata tidak hanya dilakoni orang Jawa saja, tetapi juga warga Sampan Kota Pariaman tepatnya di Dusun Parit Punggung Lading Kecamatan Pariaman Selatan. Batik tersebut dinamakan batik sampan sesuai asal daerah tersebut.

Wakil Walikota Pariaman Mardison Mahyuddin di dampingi Ketua GOW Kota Pariaman Indriati Mardison mengunjungi salah satu home industri batik sampan tersebut, Kamis (18/6).

Mardison mengatakan batik sampan merupakan aset Kota Pariaman yang harus dilestarikan, makanya Dinas Perindagkop dan UKM diminta keseriusannya membina para pembatik ini.

” UKM semacam ini harus dibina, diharapkan batik ini bisa kita promosikan sebagai batik khas Pariaman. Batik ini juga bisa kita jadikan souvenir atau ole-ole bagi wisatawan yang datang ke Kota Pariaman,” tutur Mardison.

Selain itu, jika pembatik ini sudah bisa memproduksi dalam jumlah yang banyak, Pemko Pariaman akan berusaha pula menjadikan produk batik sampan menjadi pakaian dinas harian bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota Pariaman.

Sementara itu, Rini Safitri salah seorang perajin batik mengaku sejak mengikuti pelatihan membatik yang di selenggarakan oleh Balai Diklat Industri Padang atas kerjasama dengan Dinas Perindagkop dan UKM Kota Pariaman pada 10 Oktober 2019 lalu selama 18 hari menambah kemahirannya dalam membatik.

” Alhamdulillah berkat pelatihan tersebut, kami membuka usaha batik ini meskipun kecil-kecilan. Disamping itu, sejak mengikuti pelatihan tersebut saya jadi tahu bagaimana teknik melukis batik yang baik, cara mencanting hingga memberi warna,” ulasnya. (agus)