Banyak Pekerja Tewas, Mahasiswa Unilak Nilai Management PHR Lemah Terkait K3

PEKANBARU – Kecelakaan-kecelakaan kerja yang terjadi di PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) murni karena lemahnya pengawasan managemen terkait K3.

Hal itu disampaikan orator dari Aliansi Mahasiswa Universitas Lancang Kuning (Unilak) Riau saat berunjuk rasa di depan gerbang perusahaan di Rumbai, Kota Pekanbaru.

“Hari ini kami aliansi mahasiswa Unilak yang tergabung dalam beberapa elemen mahasiswa bergabung dan bersatu padu untuk berjuang. Kebenarannya, kita tau banyak mahasiswa yang telah bungkam terhadap apa yang terjadi di PHR, bahkan aksi kami hari ini tidak diindahkan sedikit pun oleh PHR,” kata Dimas selaku Kordinator Lapangan, Selasa (7/3/2023).

Lebihlanjut, dalam aksi damai itu para anak muda tersebut berjanji akan datang kembali dengan jumlah yang lebih banyak jika tuntutan mereka tidak direspon.

“Kami mendesak PHR harus transparasi dalam penilaian layak atau tidaknya suatu perusahaan menjadi Sub Kontraktor. Dalam hal ini harus memerhatikan betul layak atau tidaknya operasional K3 perusahaan,” katanya.

“PHR harus merespon cepat terkait kejadian kecelakaan kerja seperti penyampaian kepada publik seperti konferensi pers melalui media masa dan lain sebagainya.

Kemudian melakukan pengawasan penerapan SOP yang tepat sesuai ketentuan yang berlaku dan segera mungkin melaksanakan pemberian santunan hak para pekerja yang mengalami kecelakan kerja dalam waktu secepatnya serta memperketat pengawasan pada system K3 migas dan menerapkan zero axcident.

“PT. PHR harus tindak tegas seluruh Sub Kontraktor PHR yang telah lalai
menerapkan sistem K3 migas dan tidak sesuai SOP dengan pemutusan kontrak
dan memblacklist kerjasama di PHR,” ujarnya.

Kemudian mereka juga menuntut kepada Dewan Komisaris Pertamina Hulu Rokan untuk mengeluarkan keputusan pemberhentian sementara kepada Pimpinan Direksi PT. PHR Jaffe A Suardin dan juga EVP Upstream Business PT. PHR Edwil Suzandi

“Dan juga meminta BUMN mengevaluasi Jaffe A Suardin dan juga Edwil
Suzandi dan segera menonjobkan Jaffe A Suardin dan melakukan evaluasi besar-besaran di tubuh PHR,” tuturnya.

“Kami juga mendesak PT. PHR untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi ditubuh PHR, dan juga mendesak PHR untuk memblaclist subkontraktor yang nakal dan tidak sesuai prosedur,” sambungnya.

Ia juga mengungkapak, aat ini PHR tidak menghiraukan masa aksi hari ini dan mereka pastikan apabila dalam waktu 1×24 jam PT. PHR tidak menanggapi tuntutan mereka hari ini, maka besok para mahasiswa akan turun aksi dengan masa yang lebih banyak lagi.

“Terkait aksi hari ini aliansi mahasiswa Unilak menyampaikan bahwasanya tidak sedikit mahasiswa yang bungkam terkait permasalahan yang ada di PHR ini, dan tidak sedikit pula yang hari ini turun aksi. Maka akan kami pastikan jika tuntutan kami tidak dihiraukan dalam waktu 1×24 jam, besok kami akan datang dengan masa yang lebih banyak lagi,” tutupnya.(**)