Padang  

Banyak Orang Berkerumun, Walikota Padang Abai dengan Bahaya Covid-19

Ribuan peserta ikuti sepeda santai. (ist)

PADANG – Kegiatan Siti Nurbaya Adventure digelar pagi tadi, 3.000 pesepeda santai mengikuti acara gratis dan bertabur doorprize.

Tapi kegiatan di saat Padang masih berstatus orange covid-19, sekalipun kegiatan untuk peringatan HUT RI ke 75 dan panitia tetap mewanti-wati penerapan protokol kesehatan, Cluster Pengawasan Penanganan Covid-19 (CPPC-19) menilai Walikota Padang abai.

CPPC-19 dari tiga lembaga negara bentukan UU di Sumbar, Ombudsman RI, Komnas HAM RI dan Komisi Informasi Sumbar menyebut ada indikasi pelanggaran terhadap aturan yang dibuat oleh Walikota.

“Kita heran kok acara mengundang kerumunan orang banyak di luar batas toleransi yang digariskan protokol kesehatan,” ujar Kepala Ombudsman Perwakilan Sumbar Yefri Heriani Minggu (16/8).

Ia menyebutkan terlaksananya kegiatan itu bukti terang keabaian Pemko Padang dalam mengimplementasikan kebijakan yang dibuat seperti tertuang pada Surat Edaran Walikota Padang tentang partispasi masyarakat memeriahkan HUT RI dengan larangan tercantum di surat edaran itu.

“Bahkan melanggarnya. Contoh yang tidak patut dipertontonkan kepada rakyat,” kata Uni Yef.

Mestinya, sebagai upaya pencegahan penularan dan memutus mata rantai covid-19, fungsi pemerintah selain membuat berbagai kebijakan, hendaknya juga memberikan contoh yang dapat diteladani oleh masyarakatnya.

“Boleh saja pemerintah dengan jajarannya bertindak jika terjadi pelanggaran. Gowes tadi pagi itu sudah diikuti ribuan peserta tapi soal jaga jarak pakai masker banyak yang tidak melakuknnya,” ujar Uni Yef.

Sementara Ketua Komisi Informasi Sumbar Nofal Wiska menekankan ada jeda waktu dari panitia atau walikota untuk membatalkan kegiatan tersebut.

“Siapa yang bisa menjamin tidak ada silent spreader (orang sehat tapi membawa virus,red) dari ribuan peserta. Mestinya penambahan kasus Padang setiap hari terbanyak, walikota menerbitkan pembatalan kegiatan tersebut,” ujar Nofal.

Cluster Penawasan Covid-19 Sumbar menyebur protokol kesehatan tidak saja masyarakat yang jenuh tapi pemerintah sendiri pun setengah hati menerapkannya. (rel)