Banyak Lubang, Jalan di Jorong Koto Tuo Sitiung Ditamani Pohon Pisang

Bentuk aksi protes warga atas kerusakan jalan poros di Jorong Koto Tuo, Nagari Siguntur, Kecamatan Sitiung. ( ist )

DHARMASRAYA-Jalan utama di Jorong Koto Tuo, Nagari Siguntur, Kecamatan Sitiung, Dharmasraya cukup memprihatinkan. Kondisinya hancur dan berlobang, apalagi saat diguyur hujan.
Keadaan ini mewajibkan pengguna jalan mesti hati- hati saat melintas jalan tersebut.

Sebelumnya, di bulan ramadhan 1440 tahun 2019 telah dilakukan perbaikan oleh pihak terkait. Kini bekas galian itu menjadi lobang- lobang menganga yang mengancam nyawa pengguna jalan.

Menurut keterangan warga setempat, tak jarang sejumlah pengendara sepeda motor terjerembab masuk lubang dan terjungkal.

” Awalnya kondisi jalan ini hanya berlobang kecil dan retak- retak. Nah, saat bulan puasa kemarin diperbaiki oleh pihak terkait dengan menggali aspal yg retak dan berlobang tersebut, namun setelah itu ditinggal begitu saja. Kini menjadi lobang- lobang yang mengancam nyawa pengendara. Sudah banyak yang tajuh di jalan ini pak, apalagi di malam hari saat kondisi hujan, karena lobang- lobang galian tersebut dipenuhi air. Ditambah lagi tidak adanya lampu penerangan jalan. Kami berharap pemerintah daerah dan pihak tekait memperbaiki jalan ini secepatnya, sebelum menambah korban lebih banyak lagi,” ungkap warga setempat, Hadi (43) kepada Singgalang, Selasa (15/7).

Kondisi jalan yang sangat memperihatinkan ini mengundang reaksi protes masyarakat. Untuk menutupi bagian lobang yang dalam dan menimalisir kecelakaan, masyarakat menanam pisang di tengah- tengah badan jalan.

Sementara itu, Warga lainnya Surya Miranti ( 42) menyebutkan, dirinya bersama warga lainnya juga terjun kejalan untuk mengatur lalu lintas di area tersebut guna menghindari kecelakaan.

“Lampu penerangan jalan tidak ada, dan
kami atur arus lalulintas mulai dari siang hingga malam. Kalau malam kami lakukan hingga pukul 01.00 Wib dini hari,” pungkasnya.

Terpisah, Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Dharmasraya, Andar Atmaja mengatakan, jalan tersebut merupakan jalan Provinsi Sumatera Barat yang perawatan dan perbaikannya wewenangnya provinsi.

“Pihak kabupaten hanya sebatas mengusulkan. Dan untuk perbaikan jalan rusak itu sudah kita laporkan kepihak Dinas PU Provinsi Sumbar,” pungkasnya. (roni)