Banjir dan Longsor Landa Tanjung Mutiara Agam

banjir terjadi di Jorong Gasan Kaciak, Nagari Tiku Selatan, Kecamatan Tanjung Mutiara, Kamis (23/7) sekitar pukul 05.00 WIB.(mursyidi)

LUBUK BASUNG – Tingginya curah hujan sejak Rabu hingga Kamis (22-23/7) mengakibatkan peristiwa banjir di Kecamatan Tanjung Mutiara dan longsor di Kecamatan Lubuk Basung.

Berdasarkan pantauan Singgalang kemarin, Jorong Gasan Kaciak, Nagari Tiku Selatan, Kecamatan Tanjung Mutiara, dilanda banjir Kamis (23/7) sekira pukul 05.00 WIB. Peristiwa ini terjadi disebabkan tingginya curah hujan, sehingga terjadi luapan air di daerah sekitar.

Sementara itu tanah longsor terjadi di Simaruok, Kecamatan Lubukbasung tiga titik dengan panjang sekitar 10 meter dan tinggin satu meter.

Terkait bencana alam tersebut, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Agam Muhammad Lutfi Ar mengatakan, banjir merendam belasan rumah di Pasia Paneh dan Gasan Kecamatan Tanjung Mutiara dengan ketinggian sekitar 30 sentimeter.

Air mulai naik ke rumah warga sekitar pukul 05.00 WIB. Saat ini pemilik rumah sedang menyelamatkan perabotan ke daerah lebih aman.

“Warga sedang menyelamatkan perabotan mereka ke daerah yang lebih aman sembari membersihkan rumah mereka,” katanya.

Di Jorong Cacang Randah, Nagari Tiku Utara, Kecamatan Tanjung Mutiara juga terjadi jembatan putus menghubungkan daerah itu menuju Kubu Anau.

Jembatan hanya bisa dilalui kendaraan roda dua menggunakan bantalan besi jembatan itu.Akibatnya, jalan tidak bisa dilalui kendaraan roda dua dan empat.

Untuk membersihkan material longsor, BPBD Agam mengerahkan anggota Satgas untuk membersihkan material dengan warga sekitar.Unsur yang terlibat personel BPBD Agam, Perangkat Kecamatan Tanjung Mutiara dan Jorong Gasan Kaciak serta masyarakat.

Pihaknya mengupayakan material ini secepat mungkin dibersihkan, agar akses kembali normal. “Kita masih mendata bencana alam yang terjadi di Agam akibat curah hujan tinggi dan kita belum menerima laporan korban jiwa,” katanya.

Dampak daru kejadian tersebut mengakibatkan sejumlah rumah penduduk tergenang air sedalam 30 sentimeter.
“Jumlah korban mencapai tiga kepala keluarga, yaitu Buyung Sani (56), Zal (45) dan Kori (45),”katanya.

Upaya yang dilakukan turun ke lapangan dan melakukan evakuasi bagi keluarga yang terdampak. (mursyidi)