Bangkitnya Skuad “Kabau Sirah” yang Dirindukan Pencinta Bola Ranah Minang

Semen Padang FC dilaga pekan ke 14 sangat beruntung, bagaimana tidak skuad 'bukit karang putih' itu hanya menang tipis 1-0 pada Liga 1 2019, Jumat (16/8). rahmat zikri

Ditulis oleh: Rahmat Zikri

Kemenangan Semen Padang FC atas PSIS Semarang digadang-gadang sejumlah pihak sebagai momen bangkitnya skuad ‘Kabau Sirah’ dari puasa kemenangan di ajang kompetisi tertinggi sepakbola Indonesia. Liga 1 2019, benarkah itu?

Semen Padang FC dilaga pekan ke 14 sangat beruntung, bagaimana tidak skuad ‘Bukit Karang Putih’ itu hanya menang tipis 1-0 dan mendapat tambahan poin tiga, itupun tercipta pada menit 90′ berkat tendangan bebas tidak langsung Dedi Hartono dan Irsyad Maulana.

Bola yang disodorkan Dedi berhasil dieksekusi Irsyad dengan sepakan keras, sebelum masuk ke gawang Joko Ribowo bola yang ditendang Irsyad sempat mengenai punggung salah satu pemain PSIS. Pantulan bola itulah yang membuat Joko Ribowo terpedaya.

Gemuruh Stadion H. Agus Salim Padang Jumat (16/8) terasa cukup untuk mengobati kerinduan kemenangan perdana itu. Kemenangan yang bisa-bisa saja dipersembahkan sebagai kado Hari Kemerdekaan Republik Indinesua ke 74.

Dilihat dari kualitas pemain dan permainan, baik SPFC maupun PSIS memiliki kualitas yang hampir mirip.

Dari kaca mata penulis Semen Padang FC belum banyak berubah sejak ditinggal Syafrianto Rusli. Permainan, daya juang dan kekurangannya masih seperti itu saja.

Keberuntungan Semen Padang FC dilaga tersebut sejatinya telah dimulai kala sang pelatih kepala PSIS yaitu Jafri Sastra dipecat dari komando Laskar Mahesa Jenar jelang menghadapi SPFC.

Andai saja Jafri Sastra masih bersama PSIS tentu ceritanya akan berbeda. Bagaimana tidak, Jafri sangat banyak tau tentang kelemahan SPFC karena ia adalah mantan pemain dan pelatih yang juga sahabat karib pelatih kepala SPFC saat ini yaitu Weliansyah.

Namun dengan dipecatnya Jafri tentu sebagai mantan yang pernah mencicipi kebersamaan dan kebahagian serta sebagai warga minang Jafri tentu tidak akan tinggal diam melihat mantan timnya (SPFC.red) terus porak-poranda didasar kelasemen sementara.

Usut punya usut dan diakui pula oleh Weliansyah usai laga bahwa ia dan Jafri jelang laga pekan ke 14 itu intens berkomunikasi. Jafri cukup banyak memberikan tips ditambah usai menang Jafri menjadi yang pertama memberi selamat.

Cukup dramatis, komunikasi yang dijalin Weli dan Jafri boleh-boleh saja terjadi namun apapun tips dan trik yang dibagi hal itu tentu tidak banyak memberikan kontribusi karena gol semata wayang SPFC tercipta dari tendangan bebas tidak langsung.