Bangkitkan Pariwisata Kawasan Siti Nurbaya, Galeri Pusat Oleh-oleh Dibangun

BERSIHKAN LAHAN—Sejumlah pihak dari BKM, KSM, Fasilitator, instansi terkait dan lainnya, meninjau dan land clearing lokasi bakal dibangunnya galeri pusat oleh-oleh di kawasan Siti Nurbaya, Batang Arau, persisnya di jalan menuju Air Manis, Kota Padang, belum lama ini. (ist)

PADANG–Kawasan Batang Arau, Kota Padang, dengan ikon Siti Nurbaya dan Kota Tua, terus berbenah menjadi destinasi wisata unggulan. Berbagai fasilitas dan pembangunan infrastruktur, pun digenjot. Termasuk melalui kegiatan infrastruktur PPMK Program “Kotaku” di kawasan tersebut.

“Ya, nama Siti Nurbaya juga kita ambil sebagai nama generik dari Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) yang berada di Kelurahan Batang Arau, Kecamatan Padang Selatan. BKM yang telah eksis sejak 2006 lalu itu, kini pada 2020 ini melalui Program Kotaku memperoleh stimulan dana Bantuan Pemerintah untuk Masyarakat (BPM) sebesar Rp1 miliar melalui kegiatan infrastruktur Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (PPMK) berupa pembangunan galeri (pusat oleh-oleh khas wilayah) di sana,” ujar Yudi Darma, Senior Fasilitator Korkot 5 Padang.

Menurutnya, sasaran pemanfaatnya adalah pelaku usaha dari golongan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang berada di Kawasan Batang Arau. “Tapi intinya, ini juga sebuah upaya untuk kian menggeliatkan kawasan Batang Arau dan sekitarnya, untuk kian meneguhkan menjadi tujuan wisata unggulan di ibukota provinsi ini,” kata Yudi dalam relis yang diterima topsatu.com, Rabu (11/11/2020).

Betapa tidak, lanjutnya, adanya sentra pusat oleh-oleh khas daerah setempat atau Kota Padang pada umumnya, kontan akan membuat wisatawan menambah punya pilihan saat berkunjung ke sana. Tak hanya bisa menikmati eksotik alam yang ada di kawasan dimaksud, tapi sekaligus juga bisa menikmati kuliner dengan berbagai cinderamatanya.

Dijelaskan Yudi, awal Prosedur Operasional Standar (POS) penyelenggaraan infrastruktur skala lingkungan itu, dijelaskan bahwasanya sebagai pelaksana kegiatan fisik di tingkat lapangan adalah Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM). KSM yang terbentuk pada Mei 2020 ini, lagi-lagi membawa nama ikon kawasan setempat, yakni bernama KSM Datuak Maringgih, yang jelas terinspirasi dari cerita ‘Kasih Tak Sampai’, yang cukup melegenda dan notabene lebih banyak mengambil latar cerita di sana.

Menurut Yudi, situasi pandemi Covid-19 saat ini, kontan ikut berpengaruh pada ruang gerak BKM Siti Nurbaya bersama KSM Datuak Maringgih-nya. Namun hal ini tidak menyurutkan lembaga kemasyarakatan tersebut dalam memfasilitasi setiap tahapan kegiatan perencanaan pembangunan, dengan tetap memperhatikan protokoler kesehatan covid tentunya.

“Saat ini, kegiatan masih dalam proses, yang diawali sosialisasi, penajaman hasil kajian kelayakan terhadap potensi unggulan. Lalu, pembentukkan sekaligus pembekalan terhadap anggota KSM dan Kelompok Pemelihara dan Pemanfaat, serta penyelesaian izin lahan. Pun kini sudah dilakukan land clearing lokasi pembangunan galeri tersebut. Yang jelas, walau masih pandemi kita optimis kegiatan ini rampung tahun ini,” jelas Yudi Darma.

Sementara Koordinator BKM Siti Nurbaya, Oyon Darmawan, mengakui kegiatan pembangunan galeri ini, memang sangat dibutuhkan masyarakat. Terutama yang punya usaha rumahan, apalagi di Batang Arau saat ini sudah menjadi pusat wisata Kota Padang.

“Pandemi memang berat. Tapi kami dari BKM bersama KSM tetap optimal dengan tahapan program ini bisa rampung sesuai rencana. Yang jelas, kami juga tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19,” katanya.

Seperti diketahui, pembangunan galeri pusat oleh-oleh tersebut melalui Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) ini, berlokasi persis di jalan baru menuju Pantai Air Manis, sekitar 400 meter dari bibir Batang Arau. Lokasi ini kini sudah menjadi favorit bagi wisatawan. Dekat pula dengan Gunung Padang, yang namanya juga melegenda itu. (naldi)