Agam  

Balitbang Sumbar Himpun Masukan Warga Salingka Danau Maninjau

Kepala Balai Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Provinsi Sumatera Barat, Dr. Reti Wafda menghimpun aspirasi warga salingka Danau Maninjau dalam Focus Group Discussion (FGD). (mursyidi)

LUBUK BASUNG – Kepala Balai Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Sumatera Barat, Dr. Reti Wafda mengatakan, aspirasi atau masukan yang disampaikan warga salingka Danau Maninjau, dalam Focus Group Discussion (FGD) akan dijadikan salah satu bahan yang akan dibahas dalam merumuskan kebijakan pemerintah.

Hal ini disampaikan dalam Focus Group Discussion (FGD) mata pencaharian alternatif masyarakat salingka Danau Maninjau yang dilakukan di aula kantor Camat Tanjung Raya, Senin (14/6).

“Masukan ini akan memperkaya kajian Balitbang Sumbar untuk merumuskan suatu kebijakan, dalam mencari solusi mata pencaharian alternatif bagi masyarakat di salingka Danau Maninjau,”katanya.

FGD ini diikuti wali nagari, ninik mamak, tokoh masyarakat dan petani keramba jaring apung (KJA) salingka Danau Maninjau yang digelar bersama Tim Majelis Pertimbangan Kelitbangan Sumbar, beberapa pimpinan OPD Sumbar, Bupati Agam diwakili staf ahli, Isman Imran, pimpinan OPD Agam dan camat.

“Masukan dari warga ini berdasarkan fakta dan data, sehingga persoalan yang ada di lapangan bisa dirumuskan,” katanya.

Selama ini perguruan tinggi sudah banyak melakukan penelitian terhadap persoalan di lapangan, tapi sifatnya masih terpisah. Maka pihaknya coba merangkum dan membuat kesimpulan dari penelitian itu.

Kesimpulan tersebut akan dirumuskan karena kebijakan tidak akan lengkap jika hanya dari sepihak, sehingga dilengkapi dengan berdiskusi langsung dengan masyarakat.

Hal ini bisa memberikan acuan arah kebijakan yang lebih komprehensif dan sustanable, baik dari pendapatan, kondisi lingkungan yang dapat dinikmati anak cucu nantinya.

“Perekonomian masyarakat bisa berjalan dan meningkat, dengan kondisi lingkungan tetap terjaga,”katanya.

Apabila masukan mayarakat dari salingka Danau Maninjau sudah dihimpun, maka pihaknya akan melakukan diskusi internal untuk merumuskan hasil dari pertemuan tersebut.

Kemudian dibahas dalam sidang pleno Majelis Pertimbangan Kelitbangan Sumbar, yang di dalamnya ada aspek pariwisata, ekonomi dan perikanan.