Angka Kematian Akibat Penyakit Tidak Menular Meningkat

Para dokter cilik foto bersama sejumlah pejabat, usai menyemarakkan kegiatan pencanangan Gerakan Masyarakat Sehat (Germas) Kabupaten Tanah Datar, di Lintau Buo Utara.(Musriadi Musanif)

TANAH DATAR – Pola penyakit di Indonesia kini sudah mengalami perubahan, dari penyakit menular ke penyakit tidak menular (PTM). Hal itu sebagai pertanda membaiknya tingkat kesejahteraan dan kondisi lingkungan.

Fakta itu diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat diwakili Kepala Seksi Kesehatan Lingkungan Kerja Resmanto, Rabu (30/10) saat memberi sambutan pada kegiatan pencanangan Gerakan Masyarakat Sehat (Germas) tingkat Kabupaten Tanah Datar di Lapangan Bola Kaki Cubadak Randah, Nagari Tanjuang Bonai, Kecamatan Lintau Buo Utara.

“Ada perubahan pola penyakit atau epidemiologi di Indonesia saat ini. Ditandai dengan meningkatnya angka kematian dan kesakitan akibat PTM, seperti penyakit jantung, stroke, diabetes, hipertensi, dan sejenisnya,” kata Resmanto.

Disebutkan, berdasarkan riset kesehatan yang dilakukan pada tahun 2013 diperoleh fakta, PTM itu berkembang karena pola hidup tidak sehat seperti merokok, aktivitas fisik yang kurang serta malas mengkonsumsi sayur dan buah. Agar tidak terus berlanjut, pemerintah melalui Germas merubah perilaku menuju masyarakat yang lebih sehat.

Bupati Tanah Datar H. Irdinansyah Tarmizi dalam sambutannya yang disampaikan Staf Ahli Ermon Revlin menyatakan, Germas merupakan kelanjutan kegiatan di lingkup Pemkab Tanah Datar yang sudah dicanangkan pada 16 Februari 2017 silam, yakni Gerakan Peduli Sehat (Geliat).

“Agenda Geliat sudah kita realisasikan dengan baik, guna mewujudkan masyarakat sehat, seperti timbang balita secara rutin, kampanye pemberian Air Susu Ibu (ASI) terhadap bayi secara eksklusif, gerakan berhenti merokok, imunisasi, makan makanan bergizi, dan segera menghubungi petugas kesehatan untuk persalinan, atau menyelesaikan permasalahan kesehatan lainnya,” katanya.

Menurut bupati, Germas dinilai amat penting karena orientasinya adalah membangun kesadaran masyarakat berprilaku hidup sehat. Masyarakat dimotivasi untuk melakukan aktivitas fisik, makan sayur dan buah, serta melakukan pengecekan kesehatan secara teratur, sehingga masyarakat jadi sehat dan terhindar dari kasus-kasus gizi buruk.

Kegiatan pencanangan itu, disemarakkan dengan penampilan dokter cilik yang berasal dari murid-murid Sekolah Dasar (SD), dan diikuti walinagari, tenaga pendidik, perangkat nagari, dan pihak terkait lainnya. (musriadi)