Andre: Jangan Buat Rakyat Curiga

 

PADANG- Anggota Badan Komunikasi Partai Gerindra Andre Rosiade menilai penggeledahan Kantor Sekretariat Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Semarang, memunculkan kecurigaan bahwa polisi telah menjadi alat di tengah dinamika politik yang berkembang.

Pasalnya, dalam penggeledahan itu ada petugas Brimob yang menyinggung soal keberadaan kaus #2019GantiPresiden.

“Kalau cara Polri seperti ini, tentu bisa saja muncul dugaan dari masyarakat bahwa rezim (yang berkuasa saat ini) akan menggunakan aparat sebagai alat meredam lawan politik,” kata Andre, kemarin.

Andre mempertanyakan maksud kedatangan dan penggeledahan yang dilakukan Brimob dengan persenjataan lengkap itu. Ia pun mengaku janggal karena hanya kantor cabang Partai Gerindra yang digeledah aparat.

“Emangnya ada masalah apa Partai Gerindra di Semarang sampai didatangi oleh Aparat Brimob bersenjata Lengkap. Kok seperti memperlakukan kami seperti orang bermasalah. Apakah ada partai lain diperlakukan yang sama seperti kami? Didatangi oleh Brimob bersenjata lengkap juga,” tambah dia.

Andre mengingatkan polisi merupakan abdi negara yang sikapnya harus netral dalam melindungi masyarakat. Namun penggeledahan itu mengindikasikan bahwa aparat mulai tidak netral.

“Kami ingin mendapatkan klarifikasi dari Polri, apa yang mereka maksud sebenarnya,” katanya.

Andre mengingatkan, jangan sampai muncul kecurigaan masyarakat nanti bahwa dalam menghadapi Pilkada Serentak 2018, Pileg dan Pilpres 2019 Polri terindikasi tidak netral. Kalau kedatangan Brimob Polda Jateng terkait dengan urusan kaus #2019GantiPresiden. Andre lagi-lagi menyatakan keberatan.

“Pertanyaanya, ada urusan apa Polri dengan Kaos #2019GantiPresiden. Tadi siang ada 12 orang Brimob datang ke kantor Gerindra di Jateng, ngakunya patroli, tapi nanya soal kaus #2019GantiPresiden. Terus terang ini kan bikin pegawai seketariat menjadi ketakutan. Padahal baju kaus yang ada di Sekretariat DPC Semarang hanya kaus cagub Sudirman Said dan cawagub Ida Fauziyah,” ucapnya.

Sementara itu Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Agus Triatmaja, mengatakan kegiatan Brimob tersebut merupakan patroli jelang Pilkada. Sasaran patroli, lanjut Agus, yaitu kantor KPU, Bawaslu, dan kantor-kantor partai politik. Sehingga tidak hanya kantor Gerindra saja yang dihampiri petugas. “Konteks dan sasaran patroli adalah KPU, Bawaslu, serta kantor-kantor parpol serta tempat-tempat yang dianggap berkaitan dengan kegiatan pilkada,” jelasnya.

Menurut Agus, pihaknya memeriksa soal adanya senjata tajam atau barang terlarang karena kondisi Jawa Tengah yang tengah menghadapi Pilkada. Agus berharap dengan adanya patroli, isu politik nasional yang mulai memanas tidak berdampak ke daerah dan membuat kondisi tidak nyaman.

“Brimob bertugas sudah sesuai standar, dalam kondisi Pilkada, giat Patroli memang kami tingkatkan. Di KPU, Bawaslu, Kantor Gubernur, termasuk Kantor Partai juga kita datangi. Jadi tidak ada yang berlebihan dari kami” kata Agus. (bambang)