Ancaman Galodo Susulan Sampai 20 Mei

Kepala BMKG Pusat Dwikorita Karniwati

PADANG – Peringatan dini sudah disampaikan BMKG sejak 9 Mei di Sumbar intensitaf hujan tinggi. “Kami selalu mengeluarkan peringatan dini dan sekali lagi ancaman galodo masih akan ada sampai 20 Mei,” kata Kepala BMKG dalam zoom bersama wartawan, Minggu (12/5) malam. Ia meminta masyarakat luas terus memantau prediksi cuaca yang dikeluarkan BMKG setiap hari.

Peringatan BMKG kata dia, berisi intensitas hujan dimanapun di Indonesia. Peringatan sampai 11 Mei. Disebutkan hujan siang sampai sore dan malam. Pada 11 Mei intensitas hujan lebat disertai angin kencang disampaikan siang sampai malam.

Ini disampaikan karena akan bersamaan dengan banjir lahan dingin dan banjir bandang. Penyebab galodo bukan hanya erupa tapi juga pengaruh getaran gempa. BMKG mendeteksi gempa-gempa kecil di Marapi sehingga meretakkan batuan. Itulah sebabnya galodo terjadi tidak di satu tempat.

“Kami ini sampaikan beberapa kali, diingatkan, ini perlu diwaspadai, ternyata memang terjadi. Informasi kami ini bukan kabar penakut tapi juga untuk seluruh Indonesia,” kata Kepala BMKG. Peringatan dini itu juga disampaikan masih akan berlangsung sampai 13 Mei. Intensitas akan turun pada 14 Mei tapi naik lagi 15 Juni sampai 17 Juni. Galodo masih akan berlanjut sampai 20 Mei atau sepekan ke depan.

Kondisi cuaca pada 11 Mei menurutnya, hujan hari itu memicu terjadi galodo di Agam dan lahar hujan di Tanah Datar. Dwikorita minta warga menghindar dari lokasi zona bahaya yang dideteksi BMKG, badan vulkanologi dan BPBD. “Menjauh dari bantaran sungai yang berhulu dari Marapi, Singgalang dan gunung lainnya,” kata dia.
Ini diingatkan karena beberapa kali dalam bulan ini, terjadi guncangan gempa. Demikian Dwikorita Karniwati. (kj)