GAZA-Sudah 40 hari berturut-turut aroma masakan khas berbau rempah mengepul dari Dapur Umum Indonesia di Gaza. Sejak 29 Oktober lalu, ribuan porsi nasi briyani dan lauk ayam memang dimasak setiap pagi di sana. Makanan bergizi itu nantinya akan diberikan kepada warga Gaza yang masih terbelit krisis kemanusiaan hingga kini.
Seperti pada Selasa (4/12) pagi, ribuan paket nasi siap santap tiba di sebuah pusat pengasuhan anak-anak sindrom down di Gaza. Para relawan Aksi Cepat Tanggap (ACT) membawa semua makanan itu dari Dapur Umum Indonesia ACT.
Di sebuah aula gedung Down Syndrome Center, senyum anak-anak itu mengembang. Mata mereka memancarkan rasa penasaran pada sejumlah kotak abu kilap di tangan para relawan. Kotak-kotak itu berisi nasi hangat yang siap dibagikan kepada mereka. Saking bahagianya, Amir, salah satu anak binaan di Down Syndrome Center mencium tangan dan pipi salah satu relawan sebagai tanda terima kasih, sesaat setelah relawan itu memberikan makanan kepadanya.
Down Syndrome Center adalah salah satu lembaga yang menampung dan merawat orang-orang dengan sindrom down, dari berbagai daerah di Gaza. Mereka menampung hingga ratusan orang yang mengalami sindrom down.
Manajer Down Syndrome Center, Ahmed Alhelo, mengungkapkan rasa syukur atas bantuan yang mereka terima. “Terima kasih ACT dan bangsa Indonesia atas kebaikannya membantu orang-orang Palestina, terutama kami yang tinggal di Gaza,” ungkapnya.
Tim juga membagikan makanan siap santap ke daerah prasejahtera di Bait Hanoun. Di sana, sejumlah anak sudah menanti kedatangan relawan ACT di ujung pintu rumah mereka. Berbalut pakaian hangat mereka berlari menghampiri para relawan.
Pembagian makanan siap santap dari Dapur Umum Indonesia adalah bentuk perhatian bangsa Indonesia kepada para pengungsi di Gaza yang telah lama terpapar krisis kemanusiaan. Sejalan dengan berlangsungnya musim dingin di Gaza, Dapur umum Indonesia menjadi program kemanusiaan yang diunggulkan pada triwulan terakhir 2018.
“Dapur Umum Indonesia masih terus melayani masyarakat Gaza di musim dingin ini. Sejak awal program ini berjalan pada akhir Oktober lalu, sebanyak 44.206 porsi makanan siap santap dibagikan ke seluruh wilayah Gaza,” lapor Andy Noor Faradiba dari Global Humanity Response ACT.
Bersamaan dengan itu, ACT juga membagikan sejumlah pakaian hangat dan selimut bagi para penyintas di Gaza. Berdasarkan penunjuk cuaca daring, suhu di Gaza musim ini berada pada kisaran 21-16 derajat Celsius. Keadaan itu pun sesekali disertai dengan turunnya hujan. (106)