Alek Kapalo Banda, Tradisi yang Bisa Jadi Iven Wisata Unggulan

BATUSANGKAR – Jorong Pincuran Tujuah, Kenagarian Batipuah Baruah Kabupaten Tanah Datar ternyata masih mempertahankan tradisi tahunan mereka. Mereka menggelar Alek Kapalo Banda untuk mensyukuri rezeki tahun ini dan berharap rahmat Allah pada tahun yang akan datang. Acara dimeriahkan dengan salawat dulang di lantai II Masjid Nurul Qolbi.

“Sabtu lalu kami melaksanakan alek kapalo banda. Malamnya kami meriahkan dengan salawat dulang untuk menyemarakkan Idul Fitri. Alhamdulillah kami masih bisa rutin melaksanakannya setiap tahun,” ujar Walijorong Pincuran Tujuah, Joni Afrianto Labai Maninjun didampingi Ketua Panitia Pelaksana Januar Efendi yang didampingi sahabatnya Walijorong Subang Anak Joni Afrizal (Jon Sati).

Dikatakannya, Alek Kapalo Banda dihadiri Walinagari Gunung Rajo Erizal Dt. Kayo, Ketua Badan Permusyawaratan Rakyat Nagari (BPRN) Gunung Rajo Mukhtar Dt. Labiah,Walinagari Batipuah Baruah H. Mardalis Dt. Itam, Ketua BPRN Batipuh Baruah Ardindas Katik Sati. Keikutsertaan Nagari Gunung Rajo disebabkan sumber air untuk persawahan di nagari tersebut berasal dari Batipuah Baruah. Alek ini meningkatkan sinergi antara kedua nagari dalam upaya mendapatkan hasil pertanian yang lebih baik.

Sekaitan dengan itu anggota DPD RI H. Leonardy Harmainy yang diundang khusus mengikuti acara tersebut mewanti-wanti perangkat nagari, BPRN, tokoh masyarakat dan warga untuk mempertahankan tradisi bagus ini. Leonardy menyebutkan tradisi alek kapalo banda merupakan salah satu iven budaya yang bisa dikemas kedua nagari untuk mendatangkan kunjungan wisatawan ke daerah mereka.

Dia mengingatkan, pertahankan kelestarian lingkungan agar sumber air tetap bagus. Tingkatkan kebersamaan hingga berkah rahmat Allah selalu turun buat kedua nagari. Jangan lupa zakat dan tabung kelebihan rezeki buat berangkat haji atau umrah.

Leonardy menegaskan salawat dulang yang didatangkan untuk menyemarakkan suasana hendaknya diwariskan kepada generasi muda. Dia pun mengapresiasi Jorong Pincuran Tujuah yang masih mempertahankan tradisi yang jadi kearifan lokal. (rel/arief)