Solok  

Aksi Tolak Geothermal,  Tiga Anggota Polres Solok Dilarikan ke Rumah Sakit

Masyarakat menolak kehadiran tim survey proyek geothermal. (*)

AROSUKA –Aksi penolakan terhadap rencana pembangunan proyek energi listrik tenaga uap (geothermal) di kawasan pinggang gunung Talang, Kabupaten Solok terus berlanjut. Meski sempat vakum beberapa waktu pasca insiden pembakaran mobil perusahaan, namun tidak mengendorkan semangat warga untuk menghentikan rencana investasi energi terbarukan yang bakal dikerjakan oleh PT Hitay Daya Energi.

Penolakan yang dilakukan ratusan massa yang mengatasnamakan masyarakat selingka Gunung Talang kembali menghadang tim survey perusahaan geothermal. Sayangnya aksi damai yang digelar warga di nagari Batubajanjang, Rabu (21/3), ditingkahi dengan tindakan brutal.

Warga yang sebelumnya menghadang dengan berjejal sembari mengusung sejumlah pamlet dan teriakan penolakan, tiba-tiba memantik kisruh karena terjadi lemparan batu dan kayu ke arah petugas. Akibatnya, tiga polisi dari Polres Solok yang ikut mengawal tim survey ke lokasi, mengalami luka-luka dan harus dilarikan ke RSUD Arosuka untuk mendapatkan perawatan intensif.

Informasi yang diperoleh Singgalang mengungkapkan, warga Salingka Gunung Talang yang berkosentrasi di nagari Batubajanjang masih belum mau menerima proyek pembangkit energi terbarukan itu.

Menyikapi peristiwa itu, Kapolres dan Bupati Solok mengatakan petugas yang cidera harus dirawat dulu. Namun soal siapa yang melakukan perbuatan anarkis dengan pelemparan batu untuk mengacaukan suasana, pihaknya tidak mau menduga- duga. ” Massa datang sangat banyak. Umumnya ibu-ibu. Jadi tidak tahu siapa yang melempar batu,” kata Kapolres Solok.

Namun ia menyayangkan masyarakat sampai terprovokasi dan berbuat di luar batas. Padahal sebelum tim survey turun, kata dia, sudah ada kesepakatan Muapida dengan pemuka masyarakat dan lembaga nagari di kantor bupati.

” Kita sudah melaksanakan sosialisasi dan rapat dengar pendapat dengan pemuka masyarakat dan utusan perwakilan masyarakat. Sudah ada kesepakatan dengan Muspida. Kita tidak mengira saja ini terjadi,” sebut Kapolres yang di temui saat mendampingi anggotanya di RSUD Arosuka.

Bupati Gusmal menegaskan proyek geothermal adalah investasi yang perlu dikembangkan. Ia optimistis pembangunan geothermal tidak menimbulkan dampak terhadap lingkungan, karena itu Gusmal memastikan pelaksanaan proyek panas bumi dilakukan. (rusmel)