Afrinal Aliman, “Tukang Tagih” Koran Singgalang Itu Kini Bergelar Doktor

DR. H. Afrinal Aliman (tengah) bersama H. Asfar Tanjung dan H. Adi Bermasa, dua wartawan senior yang hadir dalam promosi Doktor Afrinal Aliman, di aula kampus UIN Imam Bonjol Padang, Jl. Sudirman, Senin (30/1).

PADANG – Afrinal Aliman yang dulunya merupakan ‘tukang tagih’ uang pelanggan dan setoran agen surat kabar harian Singgalang di berbagai daerah, sukses meraih gelar Doktor dalam ujian promosi doktor di Universitan Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang, Senin (30/1).

Afrinal, si anak kampung Belubus, Kabupaten Limapuluh Kota, merupakan sosok yang gesit dan pekerja keras. Pantang menyerah sebelum usaha sukses. Bertahun-tahun mengabdi di harian Singgalang Padang, beragam suka-duka dilaluinya. Sekaligus jadi pengalaman berharga baginya untuk mencapai kesuksesan.

Dari penagih uang langganan, jadi wartawan, hingga akhirnya ia berlabuh sebagai pegawai Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Sumbar di era Kakanwil Dalimi Abdullah.

Di sana ia ditempatkan di struktur kehumasan sekaligus ditugaskan mengembangkan Majalah Amal Bhakti bersama pegawai lainnya. Tak sia-sia Kakanwil Datuk Dalimi Abdullah menerima Afrinal sebagai pegawainya. Afrinal begitu aktif mempublikasikan beragam pemberitaan keagamaan di berbagai media terbitan Sumbar, di samping Majalah Amal Bhakti yang terus berkembang sampai sekarang.

Afrinal memang gigih dan gesit. Di tengah kesibukannya mengabdi di Kemenag Sumbar, ia juga melanjutkan pengembangan keilmuannya di Pasca-Sarjana UIN Imam Bonjol. Dengan fisiknya yang kuat dan prinsipnya yang menggelora, jadi modal utama dalam meraih puncak tertinggi pendidikan akademis dengan meraih gelar Doktor. Senin kemarin (30/1) adalah hari bersejarah bagi Afrinal.

Ia berhasil mempertahankan disertasinya hyang berjudul ‘Pengembangan Makna Istikhasah dan Hubungannya dengan Kebijakan Waiting List oleh Pemerintah dalam Pengelolaan Haji di Indonesia’ di hadapan tim penguji yang terdiri dari Prof. DR. Firdaus, DR. Sobhan, Prof. DR. Yaswirman, DR. Ikhwan Matondang, dan DR. Ahmad Wira. Dengan demikian, Afrinal merupakan Doktor ke-300 yang dihasilkan UIN Imam Bonjol, seperti diinformasikan ketua tim penguji Prof. Dr. Firdaus.

Afrinal didampingi istri dan tiga anaknya dalam promosi doktor tersebut tampak begitu terharu, setelah tim penguji sepakat mengumumkan nilai ‘memuaskan’ atas kegigihannya dalam menuntut ilmu di UIN Imam Bonjol pasca-meninggalkan dunia kewartawanan. Sebab, rangkap jabatan PNS dan wartawan memang tak lagi diperbolehkan.

Afrinal yang kini berprofesi sebagai dosen di UIN IB itu memang luar biasa. Merintis karier di perusahaan surat kabar dari posisi pemula, kini ia menyandang gelar doktor. Apresiasi pantas dilayangkan kepada putra ulama tariqat Balubuh Limapuluh Kota, H. Aliman itu. (*)