Ada Tanda Toilet Gratis di SPBU, Pendapatan Penjaga Turun

JAKARTA – Kunjungan Menteri BUMN Erick Thohir yang menemukan adanya toilet berbayar pada salah satu SPBU Pertamina membuat beberapa SPBU memasang tulisan bertuliskan “Toilet Gratis”. Salah satunya di SPBU 34.13801 yang terletak di depan Asrama Haji, Jakarta Timur yang telah memasang tanda tersebut sejak pagi hari oleh pihak pengelola SPBU.

Penjaga Toilet SPBU bernama Nana (50) yang telah menunggui toilet tersebut lebih dari satu tahun mengaku kaget dengan adanya tulisan tersebut. Nana mengaku pendapatannya turun sejak adanya tanda ‘toilet gratis’ yang terpampang pada pintu kamar mandi yang dijaganya.

“Biasanya saya jam segini itu sudah dapat Rp100 ribuan, tapi sekarang baru Rp50.000, itu iuga belum termasuk untuk makan dan biaya perawatan toilet,” ujar Nana kepada MNC Portal Indonesia, Selasa (23/11/2021).

“Saya kan tidur disini, mulai tadi pagi, yang nempel orang kantor,” sambungnya.

Nana menambahkan, pendapatan dari menjaga toilet SPBU biasanya perhari bisa mencapai Rp150.000 yang masuk ke kantongnya. Jumlah tersebut sebagian disisihkan untuk keperluan perawatan kamar mandi, seperti sabun dan pewangi.

“Gak ada tulisan gratis pun juga sudah banyak juga yang tidak membayar, gimana sekarang ada tulisannya, tapi ya tidak apa-apa,” kata dia.

Sebelumnya, Erick mengunggah sebuah video yang menunjukkan adanya pungutan di sebuah toilet di SPBU Pertamina di akun Instagramnya (22/11). Dalam video itu, Erick tampak berbincang dengan penjaga toilet di SPBU tersebut. Sang penjaga mengatakan bahwa untuk buang air kecil di SPBU itu, masyarakat harus membayar Rp2.000 dan Rp4.000 untuk mandi.

Melihat hal tersebut Menteri Erick meminta kepada direksi pertamina untuk menggratiskan toilet umum yang ada di SPBU.

“Kepada direksi Pertamina saya mengharapkan fasilitas umum seperti ini harusnya gratis. Karena kan sudah dapat dari jualan bensin. Sudah gitu, ada juga toko kelontong. Jadi, masyarakat mestinya mendapatkan fasilitas tambahan,” kata Erick. (inews)

Artikel Asli