Solok  

Ada Janji ke Malaysia Tahun Depan, Wartawan Solok ke Medan Naik Bus

Dilepas Bupati Solok, rombongan wartawan menuju Medan. (*)

AROSUKA – Berangkat dengan sebuah harapan, tahun depan bisa ke negeri jiran Malaysia, para pekerja jurnalistik yang bernaung dibawah panji organisasi PWI Kabupaten Solok, Selasa (26/3) naik bus menuju Medan, Sumatera Utara.

Suasana riang membias di wajah para wartawan ketika dilepas Bupati Solok H. Gusmal. Laksana satu pleton pasukan tempur diberi wejangan, lengkap dengan tas ransel bergayut di punggung, sebanyak 35 wartawan dari beragam media massa bergabung dengan petugas humas Pemda Solok, ke Medan melakukan serangkaian kegiatan study referensi dan sharing informasi.

Sebuah pagi yang cerah. Hati riang menjadi lebih senang ketika Bupati Gusmal menyerahkan bantuan sekadar pembeli air di jalan. Dan bus pariwisata yang disewa mulai beranjak meninggalkan Kota Arosuka. Pagi masih membekas dan rombongan wartawan Solok masuk kota Medan pada Rabu (26/3) menjelang tengah hari.

Jalan Buruk

Serupa prediksi pengamat bola, perkiraan perjalanan darat ini rupanya meleset jauh. Jarak antara Solok-Medan ini rupanya tidak dekat. Tidak bisa diumpakan dengan sebatang dua batang rokok, meski rokoknya tidak dibakar. Hitungan 22 jam rupanya menjadi 28 jam.

Ada banyak sebab kenapa lambat di jalan. Selain lari mobil bus seperti perawan tua hendak dipalakian, di Kotobaru Padang Panjang oto pariwisata yang gagah itu berhenti sekira dua jam. Dua roda belakang diganti, saringan angin di dihembus pula. Amboi, hati kesal terpaksa ditelan. Sudah tahu hendak bepergian jauh, ternyata oto belum siap jalan.

Lepas tengah hari mobil baru merangkak. Letoi laju mobil, meliuk dan menanjak di jalan utama yang kecil. Selepas perbatasan Sumbar -Sumut di kawasan Penyabungan, jalan satu-satunya menuju Medan via Danau Toba, nyaris tak berubah dari masa empat atau lima tahun sebelumnya. Bahkan bertambah rusak.

Medan jalan yang buruk, makin kentara ketika mobil merayap lambat di ruas jalan antara Sipirok- Balige. Sopir ekstra hati-hati menguak malam. Deru mobil mengiba-iba melewati jalan berlobang tanpa aspal.

Rombongan wartawan di bus. (*)

Popmie Hamba

Melepas engah di sebuah kedai kopi di kawasan Siborong-Borong, tengah malam buta, rombongan wartawan Solok berhamburan turun mobil. Bergeduru seperti ayam ke jemur. Meski kedai satu-satunya di kawasan itu, cuma menyediakan popmie sebagai santapan minum kopi, semua berebut memesannya.

Saking laparnya, Riswan Jaya, Wartawan Harian Khazanah yang baru saja ditetapkan memimpin PWI Solok, sampai lupa mengaduk popmie dengan bumbunya. ” Kok beda raso popmie di siko yo? Hamba,” tanya Riswan setengah berbisik ke Aznul Hakim.