9 Anak Palestina Tewas saat Israel Serang Gaza

GAZA – Konflik antara Palestina dan Israel meningkat secara dramatis pada Senin (10/5/2021). Para pejabat kesehatan di Gaza mengatakan, setidaknya 20 orang termasuk sembilan anak-anak, tewas akibat serangan udara Israel.

Sementara militer Israel mengklaim, serangan itu mereka luncurkan sebagai balasan setelah kelompok milisi Palestina menembakkan roket ke dekat Yerusalem. Tembakan roket dan serangan udara Israel berlanjut hingga larut malam.

Warga Palestina melaporkan ledakan keras di dekat Kota Gaza dan di sepanjang jalur pantai. Sesaat sebelum tengah malam waktu setempat, militer Israel mengatakan, kelompok milisi Palestina menembakkan sekitar 150 roket ke Israel. Puluhan di antaranya dicegat oleh sistem pertahanan misil zionis.

Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken mengatakan, serangan roket dari Gaza terhadap Israel harus segera dihentikan. Dia mendesak semua pihak untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengurangi ketegangan.

Bentrokan Senin kemarin berawal dari konfrontasi pada dini hari di Masjid al-Aqsa yang berada di jantung Kota Tua Yerusalem. Oleh orang Yahudi, kompleks masjid itu sebut-sebut sebagai Gunung Bait Suci alias Temple Mount. Sementara, bagi umat Islam, Masjid al-Aqsa adalah tempat paling suci ketiga di dunia setelah Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah.

Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan, lebih dari 300 warga Palestina terluka dalam bentrokan dengan polisi Israel, kemarin. Aparat zionis menembakkan peluru karet, granat kejut, dan gas air mata di kompleks Masjid al-Aqsa. Sementara, polisi Israel mengatakan, 21 petugas mereka terluka dalam bentrokan itu.

Kelompok milisi Islam yang menguasai Gaza, Hamas, menuntut agar Israel segera mengeluarkan polisinya dari kompleks Masjid al-Aqsa dan Sheikh Jarrah (wilayah permukiman Palestina yang sedang digusur Israel). Hamas pun menetapkan batas waktu pukul 18.00 waktu setempat (22.00 WIB) bagi Israel untuk menarik pasukannya.

Juru bicara kelompok milisi sayap Hamas, Abu Ubaidah mengatakan, pihaknya telah meluncurkan serangan roket terhadap musuh (Israel) di Yerusalem. Serangan itu sebagai tanggapan atas kejahatan dan agresi Israel terhadap kota suci tersebut, serta agresi kaum zionis terhadap rakyat Palestina di Masjid al-Aqsa dan Sheikh Jarrah.

Sebagai tanggapan, PM Israel Benjamin Netanyahu malah menyebut Hamas sebagai organisasi teroris. “Israel akan membalasnya dengan sangat keras. Kami tidak akan menoleransi serangan di wilayah kami, ibu kota kami, warga kami dan tentara kami. Siapa pun yang menyerang kami akan membayar mahal,” kata dia, dikutip Reuters, Selasa (11/5/2021).

Ketegangan telah meningkat selama berminggu-minggu selama Bulan Suci Ramadhan, di tengah bentrokan antara pasukan keamanan Israel dan pengunjuk rasa Palestina yang memicu kekhawatiran internasional bahwa peristiwa bisa saja di luar kendali. (inews)

Lihat Artikel Asli