80 Persen Hewan Kurban di Limapuluh Kota Dipasok dari Luar Daerah, Ini Alasannya

LIMAPULUH KOTA – Jumlah hewan kurban milik peternak lokal di Limapuluh Kota diakui belum mampu mencukupi kebutuhan kurban pada Idul Adha 1441 Hijriah tahun 2020.

Hal itu diungkapkan Plt Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Limapuluh Kota Indra Suryani Sabtu (4/7).

“Solusinya, untuk mencukupi kebutuhan itu, maka didatangkan dari luar daerah. Jumlahnya mencapai 80 persen,” katanya.

Dikatakan Indra Suryani, hewan kurban itu didatangkan dari peternak seperti daerah Palangki Sijunjung, Pesisir Selatan, Tanah Datar dan Solok.

“Salah satu penyebabnya karena masyarakat di Limapuluh Kota lebih memilih memelihara sapi jenis simental. Untuk sapi berjenis simental tersebut harganya cukup tinggi jika dibanding sapi biasa sehingga memberatkan anggaran yang dikumpulkan oleh peserta kurban,” katanya

“Kalau untuk sapi biasa perorangan cukup membayar Rp1.700.000 per kepala. Sedangkan untuk sapi berjenis simental bisa mencapai 2,5 juta bahkan dua kali lipat, karena harga dari sapi itu juga cukup mahal,” katanya.

Indra mengatakan meski sapi tersebut dipasok dari luar daerah Limapuluh Kota pihaknya menjamin kesehatan hewan kurban yang dibeli masyarakat dengan melakukan pemeriksaan terhadap kesehatan hewan kurban.

“Sehingganya hewan kurban yang nantinya akan disembelih tersebut aman dikonsumsi oleh masyarakat,” kata Indra. (Esa)