33 Ekor Sapi Bali Mati Mendadak, Diduga Akibat Virus Jembrana

Sapi bali. (foto: ist)

PADANG – Dugaan virus jembrana yang menyerang sapi jenis Bali di Solok Selatan diperkirakan tidak mempengaruhi pasokan hewan kurban. Selain itu, virus tersebut bukan jenis penyakit zoonosis (menular pada manusia).

“Virus itu hanya menyerang jenis sapi Bali, sapi lain malah tidak kena. Apalagi jika dicampur dengan jenis sapi lain, malahan tingkat imun sapi bali ikut meningkat,” sebut Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sumbar, Erinaldi, Rabu (31/7) di Padang.

Demikian diungkapkannya dengan adanya kasus matinya secara bersamaan sebanyak 33 ekor sapi di Solok Selatan. Kematian terakhir dilaporkan pada Jumat 26 Juli 2019.

Menurutnya, kematian sapi di Solok Selatan tidak akan berpengaruh pada pasokan sapi kurban. Termasuk tidak akan menular pada manusia.

Diakuinya, virus jembrana sudah ada sepanjang tahun menyerang sapi Bali. Virus tersebut akan menyerang sapi Bali yang kondisinya tidak sehat, terutama saat perubahan cuaca.

Meski dalam laporan sampel yang diambil dari lima ekor sapi Bali yang mati, sapi-sapi tersebut terbukti diserang virus jembrana. Namun, pihaknya tidak bisa memastikan 33 ekor sapi yang mati mendadak di Solok Selatan terkena virus jembrana secara keseluruhan.

“Petugas tidak bisa serta merta menyimpulkan sapi-sapi tersebut diserang virus jembrana, sebab virus yang bisa menyerang sapi tidak hanya jembrana saja,” katanya. (yose)