2.736 Anak di Tanah Datar Alami Stunting 

Ketua TP PKK) Ny. Lise Eka Putra didampingi Kepala Dinas Pangan dan Perikanan Tanah Datar Suhermen serahkan paket susu formula. (ist)

BATUSANGKAR – Sebanyak 2.736 anak di Tanah Datar mengalami pertumbuhan yang tidak normal atau stunting ini, diantaranya ada sebanyak 70 anak terdata di Kecamatan Sungai Tarab.

“Kita khawatirkan nanti hal ini akan berpengaruh pada kecerdasan anak. Untuk itu kita imbau ibu-ibu yang punya balita bahwa ini masih bisa kita atasi, karena penanganan stunting ini kita fokuskan pada anak-anak usia di bawah dua tahun,” kata Kepala Dinas Kesehatan Yesrita Zedrianis.

Hal ini disampaikan dihadapan ibu-ibu di Kecamatan Sungai Tarab bersama Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Ny. Lise Eka Putra, Kepala Dinas Pangan dan Perikanan Tanah Datar Suhermen dan Camat Sungai Tarab Arianto saat menyerahkan paket susu formula bagi balita di aula kantor camat Sungai Tarab, Jumat (1/7).

Untuk langkah awal antisipasi , Yesrita menghimbau pada ibu yang memiliki anak perempuan yang sudah memasuki masa menstruasi agar mengkonsumsi obat tambah darah. Hal ini guna pada saat hamil nanti bisa mengantisipasi lahirnya anak yang stunting.

Sementara, dalam aksi Peduli gizi bagi balita dan upaya menurunkan angka penderita stunting di Tanah Datar, Ketua TP PKK Ny. Lise Eka Putra mengatakan Stunting atau kondisi gagal tumbuh pada balita akibat kekurangan gizi yang berakibat anak terlalu pendek untuk seusianya.

Menurunnya, kondisi demikian juga akan mempengaruhi perkembangan otak anak sehingga kecerdasan anak akan terganggu. Peran ibu sangat penting ibarat malaikat bagi bayinya, punya tanggung jawab yang besar sehingga sangat mempengaruhi akan perkembangan masa depan anak, mau seperti apa kedepannya.

“Cobalah kita fokus saat menyusui anak, semua cinta dan kasih sayang tercurah, tatap mata anak ibarat berkomunikasi dengan anak walau belum dipahaminya, sehingga anak mendapatkan ASI eksklusif yang luar biasa bagi pertumbuhan dan anti bodi anak,” ucapnya.

Ny. Lise Eka Putra juga mengajak para orang tua untuk memperhatikan pola makan anak, seperti mengolah makanan sendiri dengan bahan yang kaya akan protein hewani maupun nabati dan juga ada disekitar tempat tinggal.

“Diberi makanan ringan kemasan yang ada bumbunya memang enak bagi anak, namun itu belum tentu sesuai dengan kebutuhannya. Setelah itu diberi makan berat tentu perutnya sudah kenyang, ini lah yang akan merusak pertumbuhan anak atau stunting, gizi buruk maupun penyakit lainnya,” ujar Ny. Lise Eka Putra.

Ny. Lise juga menambahkan, para ibu harus mendapatkan ketenangan batin atau tidak ada tekanan saat merawat bayinya, ibu-ibu harus mendapatkan kebahagiaan sehingga dapat merawat bayi dan anak-anaknya dengan baik.

“Mari kita manfaatkan pekarangan dengan menanam berbagai tanaman sayur, toga atau berbagai tanaman yang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari dan ini juga akan dapat mengurangi biaya rumah tangga, jadilah ibu-ibu yang hebat untuk menciptakan anak-anak yang hebat,” ujarnya.

Kepala Dinas Pangan dan Perikanan Suhermen mengatakan, pemberian bantuan susu formula ini juga sebagai upaya mencegah stunting di Tanah Datar. Saat ini kita berikan bantuan susu formula sebanyak 20 orang balita di dua nagari yaitu Nagari Koto Tuo dan Nagari Pasie Laweh dan tahun depan direncanakan sebanyak 100 orang lebih.

Bantuan, Suhermen sebanyak 140 kotak susu formula yang akan dibagikan untuk 4-5 bulan kedepan dengan sasaran bayi 6-12 bulan dan 12-36 bulan serta 36-59 bulan. (ydi)