17 Datuak di Kanagarian Sungai Jambu Dilewakan

Pengulu dilewakan di gedung Pemuda Jorong Lauatan. (ist)
Batusangkar – Sebanyak 17 pemuka masyarakat dari tujuh suku yang ada di Nagari Sungai Jambu Kecamatan Pariangan dilewakan gala pangulu. Momen yang sangat dinantikan masyarakat ini diselenggarakan kemarin di gedung pemuda Jorong Lauatan.
Menurut ketua panitia Fendi St. Mangkuto kegiatan ini dilaksanakan untuk mambangkik batang tarandam sekaligus mambukak baju nan talipek, dengan harapan untuk terus mempertahankan adat nagari tetap lestari.
“Di Nagari Sungai Jambu sebenarnya ada 25 gelar datuak yang talipek (terlipat) karena sudah lama tidak ada yang menyandang gelar adat tersebut, namun saat ini baru 17 gelar datuak yang selesai kami angkat dan lewakan kembali,” terangnya.
Sementara, Ketua LKAAM Tanah Datar Aresno Dt. Andomo menyampaikan bahwa seorang pangulu harus selalu mempedomani sifat dari Rasulullah, SAW. yang merupakan pangulu dari seluruh umat Islam.
“Seorang pangulu harus jujur, amanah, cerdas dan berpandangan jauh ke depan serta harus mampu menyampaikan kebenaran walaupun itu pahit. Kalau pangulu sudah bisa melakukan hal tersebut, Insya Allah akan selamat dalam mengemban tugasnya sebagai pemimpin bagi kaumnya,” ujarnya.
Menurutnya, seorang pangulu juga mempunyai tanggungjawab untuk menyelesaikan seluruh permasalahan yang terjadi pada anak kamanakannya dengan baik dan adil.
Sementara, Bupat Eka Putra mengatakan alek batagak pangulu merupakan hal yang sangat membanggakan bagi kaum, terutama untuk membangkik batang tarandam, menghidupkan kembali gala nan talipek. disamping itu juga merupakan salah satu langkah untuk mengantisipasi persoalan dan tantangan yang dihadapi oleh pemerintahan nagari ke depannya.
“Niniak mamak adalah pemimpin yang mengayomi, membimbing, mengarahkan dan mengatur anak kamenakan dalam segenap aspek kehidupan. Kami juga berharap, seorang penghulu yang telah dipilih oleh anak kemenakannya, dapat lebih memposisikan diri dan mengambil peran di tengah masyarakat,” kata Bupati.
Kata Bupati peran seorang niniak mamak sangat dibutuhkan dalam memberikan warna kepada pemerintahan di nagari, sehingga roda pemerintahan dalam pemberdayaan masyarakat dapat diwujudkan.
“Sejak Desember tahun lalu sampai hari ini gunung Marapi masih terus erupsi, ditambah lagi curah hujan yang sangat tinggi di seluruh wilayah Tanah Datar, hal ini mengakibatkan banyak terjadi bencana terutama banjir lahar dingin, tanah longsor, banjir bandang dan yang lainnya. Untuk itu Saya selalu mengingatkan agar masyarakat selalu waspada dan berdoa agar musibah ini segera berakhir,” tukasnya.
Pada kesempatan itu juga hadir Wakil Ketua DPRD Tanah Datar Saidani, Kepala Dinas PMD PPKB Abdurrahman Hadi, Camat Pariangan Beni Oriza beserta Forkopimca, wali nagari se-Kecamatan Pariangan dan tokoh masyarakat. (ydi)