10.000 Ton Manggis Ranah Minang Masuk Pasar China

LIMAPULUH KOTA-Setelah bertahun-tahun terkunci, kran ekspor manggis dari Indonesia ke Tiongkok (China), akhirnya terbuka kembali.
Bahkan, eksportir manggis satu-satunya di Pulau Sumatera yang mendapat izin ekspor resmi dari pemerintah Indonesia, yakni PT Bumi Alam Sumatera yang berada di Jorong Sawahlaweh, Nagari Tungkar, Kecamatan Situjuah Limo Nagari, Kabupaten Limapuluh Kota, sudah mulai mengekspor manggis ke negara tirai bambu tersebut.
Ekspor manggis dari Ranah Minang ke Tiongkok itu ditandai dengan pemukulan kendi dan pelepasan truk pengangkut manggis oleh Menteri Pertanian Republik Indonesia Amran Sulaiman di rumah kemas milik PT Bumi Alam Sumatera, Selasa sore (2/10).
Hadir dalam acara tersebut, Dirjen Hortikultura Kementan Suwandi, Kepala Pusat Karantina Pertanian Antarjo Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit, Bupati Limapuluh Kota Irfendi Arbi, Wakil Wali Kota Payakumbuh Erwin Yunaz, Wabup Tanah Datar Zuldafri Darma, dan anggota DPD-RI Emma Yohana.
Selain mereka, juga hadir Waaspes Kasad Brigjen TNI Dudung Abdurrahman, bersama Danrem 032/Wirabraja Sumbar Brigjen TNI Mirza Agus, serta para Dandim dan Danyon se-Sumbar. Termasuk, Dandim 0306/50 Kota Letkol Solikhin bersama Kapolres Payakumbuh AKBP Endrastyawan dan Kajari Payakumbuh Nur Tamam. Kemudian, hadir pula para Direktur di Kementan, bersama Kadis Pertanian Sumbar Chandra, Plt Kadistanhorbun Limapuluh Kota Eki Hari Purnama, serta para Kadis Pertanian dan Peternakan se-Sumbar.
“Atas nama direksi PT Bumi Alam Sumatera, kami menghaturkan ribuan terimakasih kepada bapak Presiden RI Joko Widodo dan bapak Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, yang sudah menggedor pasar manggis internasional,” kata Direktur Kerjasama Antar Lembaga PT Bumi Alam Sumatera, Muhammad Bayu Vesky.
Didampingi Direktur Utama Anggri Purnama Agung dan Direktur Operasional Shuseiki Fadhail serta Komisaris Jhon Effendi, Muhamamd Bayu Vesky menyebut, tahun ini, perusahaannya akan mengirim 10.000 ton manggis ke Guangzhou, China.
“Ada kemarin permintaan dari Beijing pak Menteri, 5.000 ton. Tapi kami belum kontrak seperti di Guangzhou. Kami berharap, proses penanganan manggis ini dapat lebih cepat, sehingga mutu yang sampai ke China benar benar dapat berkompetitif dengan manggis asal Thailand,” urai Muhammad Bayu Vesky.
PERCEPAT
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengapresiasi anak anak muda yang berusaha. Apalagi di sektor ekspor. “Direksinya muda muda. Ini bagus. Kalau ada 1.000 anak muda yang seperti tadi, saya tidak bisa bayangkan Indonesia akan semakin luar biasa,” kata Menteri usai mendengar pemaparan Muhammad Bayu Vesky.
Dia meminta Dirjen Hortikultura, terus mendorong kegiatan ini. Begitu pula karantina. “Jangan sampai, ada petani yang menjerit. Sempat ada aparatur nakal, main main, saya pastikan akan dicopot. Tidak perlu disanksi. Tapi dicopot langsung,” kata Menteri Amran. (207)